Rabu 27 Mar 2019 15:50 WIB

Kiai Maruf Sindir Prabowo yang Ngopi Saat Azan

Menurut Kiai Ma'ruf, jika ada azan selayaknya pidato dihentikan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
SERANG -- Puluhan ribu santri dan warga Banten berkumpul mengikuti acara  Isra Mi'raj dan peringatan haul Nyai Siti Maimunah binti KH. Moh. Romli  (ibunda KH. Ma'ruf Amin) di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang,  Banten, Ahad (24/3) siang.
Foto: Republika/Muhyiddin
SERANG -- Puluhan ribu santri dan warga Banten berkumpul mengikuti acara Isra Mi'raj dan peringatan haul Nyai Siti Maimunah binti KH. Moh. Romli (ibunda KH. Ma'ruf Amin) di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten, Ahad (24/3) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin memelanjutkan kampanye terbukanya di Jawa Tengah. Pada Rabu (26/3) hari ini, Ketua Umum MUI ini melakukan menghadiri acara Harah NU ke-96 dan Haul Akbar Al Maghfurlah KH Raden Abdul Fatah di Alun-Alun Wonosobo.

Dalam orasi politiknya, Kiai Ma'ruf bercerita tentang peranan organisasi Islam dalam membangun bangsa. Dia juga mengungkapkan peranan Presiden Joko Widodo yang telah menentapkan Hari Santri Nasional (HSN).

Baca Juga

Di tengah orasinya, suara azan Zuhur pun berkumandang, sehingga dia menghentikan orasinya untuk menghormati panggilan untuk shalat tersebut. "Azan, tunggu dulu ya. Tunggu dulu sebentar. Azan dulu," ujar Kiai Ma'ruf meminta belasan ribu warga wonosobo yang hadir untuk bersabar menunggu hingga azan selesai.

"Sabar dulu ya, tunggu sebentar, tidak lama," ucapnya lagi.

Setelah azan selesai, Kiai Ma'ruf pun sempat berdoa dan kemudian melanjutkan pidato politiknya. Kiai Ma'ruf mengatakan, memang sudah seharusnya umat Islam berhenti berpidato saat azan berkumandang.

"Kalau azan kita berhenti kalau pidato. Azan kita suruh mendengarkan azan. Abis azan kita lanjut," jelas Kiai Ma'ruf saat ditanya wartawan usai menghadiri acara Harlah NU di Wonosobo, Rabu (27/3).

Jika pun ada yang orang yang memilih meminum kopi saat azan, menurut Kiai Ma'ruf, lebih baik mendengarkan azan secara khusyuk dan menjawab panggilan tersebut. "Sebaiknya khusyuk, karena ini kan panggilan. Kalau panggilan, kita dengarkan," kata mantan rais Aam PBNU ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement