REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kelakuan siswa SMP Maha Prajna di Cilincing, Jakarta Utara, menjadi ramai di media sosial. Dalam video tampak sekumpulan siswa kelas sembilan tengah berjoget, bernyanyi, dan menyawer seorang guru di dalam kelas.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengecam keras aksi para siswa tersebut yang dianggap tidak sopan kepada gurunya. KPAI juga mengaku telah mendapatkan laporan dari masyarakat terkait aksi para siswa tersebut.
“KPAI sudah menerima pengaduan masyarakat terkait video itu, dalam video tampak para siswa bernyanyi dan berjoget sambil mengelilingi guru tersebut,” ujar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti dalam siaran pers, Rabu (26/3).
Para murid, lanjut Retno, ada yang tidak mengenakan seragam sebagaimana mestinya di jam pelajaran. Ada pula siswa yang bertelanjang dada sambil berjoget dan bernyanyi.
Tampak pula siswa tengah memegang lembaran uang kertas, seperti sedang menyawer seorang penyanyi. Sementara siswa lainnya memainkan musik dengan cara memukul-mukul meja.
“KPAI bersepakat bahwa perilaku anak-anak dalam video tersebut sangat tidak patut, apalagi dilakukan terhadap seorang pendidik,” tegasnya.
KPAI berencana menyambangi sekolah dan bertemu dengan pihak sekolah. Retno ingin memastikan agar para siswa tersebut dikenai sanksi, dalam bentuk disiplin positif dan bersifat mendidik.
“KPAI juga ingin memastikan bahwa anak-anak pelaku tetap dipenuhi hak atas pendidikannya, mengingat anak-anak tersebut sudah kelas sembilan. Sebentar lagi akan mengikuti ujian sekolah dan ujian nasional,” kata dia