Rabu 27 Mar 2019 11:05 WIB

Pengajuan Lelang Proyek Pemkot Bandung Masih Minim

Hingga akhir Maret baru ada enam proyek yang masuk lelang di Balap.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pembangunan infrastruktur (ilustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pembangunan infrastruktur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Layanan Pengadaan (Balap) Pemkot Kota Bandung mencatat masih minimnya organisasi perangkat daerah (OPD) yang mengajukan lelang proyek pembangunan. Hingga akhir Maret baru ada enam proyek yang masuk lelang di Balap.

Kepala Sub Bagian Pembinaan dan Pengembangan Pengadaan pada Balap Sekretariat Daerah Kota Bandung, Muhamad Rosyid mengatakan dari enam proyek lelang baru satu yang selesai proses. Lima paket masih dalam proses lelang di Balap. Dari pengajuan tersebut, belum ada proyek strategis infrastruktur yang masuk.

Baca Juga

"Ini masih sangat minim maka dari itu kami awal tahun menyampaikan surat edaran untuk segera melakukan proses lelang khususnya yang startegis," kata Rosyid dalam Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Selasa (26/3).

Menurutnya dari enam pengajuan lelang tersebut belum ada yang mengajukan dengan nilai yang besar. Dinas-dinas teknis juga belum mengajukan lelang proyek infrastruktur.

Ia menyebutkan paket pengerjaan yang telah selesai lelang dan siap dikerjaan adalah paket pengadaan seragam lapangan dari Kesbangpol senilai Rp 624,2 juta. Sementara lima lainnya yang sedang diproses diantaranya pengadaan mobil pemadam kebakaran senilai Rp 4,3 miliar, paket pengerjaan dan pemasangan lantai RSKIA senilai Rp 7 miliar juga penyusuan Raperda Kawasan Kumuh dengan jasa konsultan senilai Rp 452 juta.

Menurutnya beberapa dinas masih menyesuaikan dengan pergantian pimpinan baru serta persoalan anggaran di kas daerah. Selain itu beberapa dinas teknis juga mempertimbangkan kondisi cuaca untuk mulai mengerjakan proyek

"Memang secara teknis contoh Dinas Pekerjaan Umum, salah satu pertimbangan perbaikan jalan itu belum dilakukan (lelang) karena masih musim hujan," ujarnya.

Ia mengatakan kebanyakan proses lelang akan masuk pada pertengahan tahun. Proses lelang di Balap akan dilakukan kurang lebih selama satu bulan. Oleh karenanya ia optimis proyek-proyek pemkot tetap dapat dilakukan. Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan OPD untuk mendorong segera mengajukan lelang.

Ia menyebutkan pada tahun 2017, Balap memproses lelang hingga 600an paket pengerjaan. Namun setelah adanya katalog pengadaan barang dan jasa yang dikemnangkan Pemkot, pengajuan lelang pun semakin berkurang. Pada tahun 2018 ada 300-350 paket pengerjaan yang dilelangkan.

"Katalog ini yang dikembangkan pemkot untuk mengadakan pengadaan barang jasa yang berulang contohnya cleaning service, pengamanan, aspal drum. Sehingga ke depan kalau ada pengadaan sudah nggak perlu dilakukan lelang. Tahun ini juga diperkirakan sama sekitar 300-350an lelang," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement