Rabu 27 Mar 2019 07:09 WIB

Pesan Seorang Emak di NTB ke Prabowo

Prabowo berjanji ia akan mengembalikan kekayaan Indonesia agar dinikmati rakyat.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan orasi politiknya dalam kampanye terbuka di lapangan Karang Pule, Mataram, NTB, Selasa (26/3/2019).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan orasi politiknya dalam kampanye terbuka di lapangan Karang Pule, Mataram, NTB, Selasa (26/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang emak nekat naik ke panggung pada saat calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto itu berorasi di depan pendukungnya di lapangan Karang Pule, Mataram, NTB, Selasa, (26/3). Perempuan berkerudung hijau itu langsung memeluk Prabowo dan membisikkan pesan agar mantan Komandan Jenderal Kopassus itu tetap teguh dan sabar dalam berjuang.

"Ibu tadi pesan 'selalu tegar dan berani dalam membela rakyat'. Insya Allah saya akan berikan yang terbaik," dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa.

Baca Juga

Prabowo berjanji ia akan mengembalikan kekayaan Indonesia agar dinikmati rakyat. "Seluruh jiwa, raga, tenaga, pikiran, segalanya akan saya persembahkan kepada bangsa dan rakyat," ucap Prabowo. 

Kejadian itu bermula ketika Prabowo menyampaikan komitmennya untuk menurunkan tarif listrik dan menurunkan harga sembako di 100 hari pertamanya. Prabowo juga memastikan pemerintah akan menjamin kesejahteraan petani dan nelayan.

"Saya tanya kepada para ahli, bisa turunkan harga listrik? Mereka jawab bisa dalam 100 hari pertama. Harga daging, harga sembako bisa turun. Nelayan, petani, guru honorer, kita jamin kesejahteraannya," kata Prabowo.

Prabowo menegaskan, perjuangan untuk mewujudkan Indonesia adil makmur membutuhkan kerjasama seluruh komponen anak bangsa. Pada 17 April nanti, prabowo berharap setiap masyarakat yang miliki hak pilih untuk menggunaan hak pilihnya.

"Satu keputusan dalam bererapa menit di depan kotak suara akan tentukan nasib Indonesia lima tahun ke depan. Kalau lima tahun salah urus lagi gimana kita perbaiki fasilitas pesantren, gimana anak muda bisa dapat kerja? 17 April satu tindakanmu akan menentukan Indonesia bangkit atau Indonesia bubar saudara-saudara," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement