Selasa 26 Mar 2019 20:42 WIB

BI Jabar Bentuk Konsorsium Halal Center

Lewat kegiatan tersebut diberikan pelatihan sertifikasi halal bagi UMKM.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Bank Indonesia
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mendeklarasikan pembentukan konsorsium halal center, Selasa (26/3). Lewat kegiatan ini pula diberikan pelatihan sertifikasi halal bagi UMKM.

Kepala Kpw BI Jawa Barat Doni P. Joewono mengatakan kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk perwujudan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tahun 2019. Khususnya dalam rangka pengembangan halal value chain di Jawa Barat.

"Rangkaian kegiatan diselenggarakan selama dua hari dan diawali dengan pencanangan dan penandatanganan deklarasi konsorsium Halal Center se-Jawa Barat untuk menjadikan Jawa Barat sebagai Pionir Gerakan Sertifikasi Halal Nasional," kata Doni dalam keterangan tertulisnya.

Ia menuturkan akan ada pelatihan Sertifikasi Halal bagi para Pelaku UMKM, Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Koperasi Pondok Pesantren dengan penuh semangat. Sertifikasi ini agar pelaku UMKM dapat memenuhi berbagai persyaratan dan mengetahui secara mendalam proses pra-sertifikasi halal.

Menurutnya, dengan adanya halal center ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk semakin mendukung pengembangan ekonomi syariah. Sehingga visi Jawa Barat sebagai Poros Pendidikan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia dapat segera terwujud.

"Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah memiliki peran penting terhadap perekonomian nasional. Peran pengembangan ekonomi syariah merupakah salah satu bagian yang utuh dalam rangka pelaksanaan tugas Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan Indonesia," tuturnya.

Ia mengungkapkan dengan latar belakang tersebut yang mendorong Bank Indonesia aktif bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia agar dapat tumbuh dengan pesat.  Hal ini dilakukan salah satunya melalui penguatan halal value chain terutama untuk UMKM & pariwisata. 

Antusiasme peserta dalam pelatihan ini, kata dia, sangat besar. Hal ini tercermin dari tingginya minat pendaftar yang mencapai 800 pelaku UMKM dalam dua hari pembukaan pendaftaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement