Selasa 26 Mar 2019 18:39 WIB

Arpusda Solo Miliki Studio Enam Dimensi

studio 6D tersebut belum dibuka untuk masyarakat karena daya listrik yang kurang

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Arsip (ilustrasi).
Foto: sierraclub.org
Arsip (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kota Solo kini memiliki studio enam dimensi (6D). Pembangunan studio 6D tersebut bertujuan sebagai sarana edukasi bagi pengunjung Arpusda maupun masyarakat umum. Melalui efek 6D, penonton dapat merasakan goncangan, angin maupun air yang dibuat seperti aslinya.

Namun, studio 6D tersebut belum dibuka untuk masyarakat karena daya listrik yang masih kurang. Kepala Arpusda Kota Solo, Sis Ismiati menjelaskan untuk menghidupkan satu studio dibutuhkan daya listrik mencapai 24.000 watt.

"Sebenarnya sudah selesai, tetapi listriknya belum diatur. Sekarang kalau mau menghidupkan harus mematikan yang lain. Dulu anggaran tidak cukup," terang kepada wartawan, Selasa (26/3).

Sebagai solusinya, Arpusda berencana meningkatkan daya listrik. Opsi lainnya, Pemkot akan melakukan pengadaan genset khusus untuk studio 6D.

Sis Ismiati menambahkan, kendala lain studio 6D belum dibuka karena film yang diputar belum tersedia. Sementara ini, Arpusda melakukan uji coba menggunakan film berdurasi 10-15 menit.

"Film yang diputar harus memiliki izin resmi. Jadi tidak bisa sembarangan. Karena nanti bisa dituntut kalau memutar film tidak original dan tanpa izin," imbuhnya.

Nantinya, setelah resmi beroperasi, studio tersebut akan dikomersialkan. Namun, tarifnya tidak membebani masyarakat. Pembayaran kemungkinan menggunakan sistem nontunai melalui chip atau secara elektronik. Hal tersebut bertujuan agar mudah dalam pengawasan.

"Rencananya bayar tapi murah. Karena perawatannya mahal, jadi perlu subsidi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement