Selasa 26 Mar 2019 18:04 WIB

DMI Adopsi Program Pemberdayaan Masjid yang Digagas Jabar

Salah satu program yang digagas salah satunya Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan usai pelantikan Pengurus Dewan Masjid Indonesia Pimpinan Wilayah Jawa Barat di Aula Timur, Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (26/3).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan usai pelantikan Pengurus Dewan Masjid Indonesia Pimpinan Wilayah Jawa Barat di Aula Timur, Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan mengadopsi berbagai program pemberdayaan masjid yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil sendiri mengadopsi sejumlah program yang digagasnya selama menjadi Wali Kota Bandung, salah satunya Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra).

Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Syafruddin, program pemberdayaan masjid tersebut akan naik kelas untuk diaplikasikan pada setiap masjid se-Indonesia. Syafruddin mengatakan, tujuan program tersebut jelas untuk memakmurkan masjid. Hal tersebut, tepat sekali sesuai dengan visi misi DMI. Apalagi implemntasinya pemberdayaan ekonomi melalui masjid.

Baca Juga

Namun, menurut Syafruddin, disamping pemberdayaan ekonomi, imannya juga harus diperkuat. ‎Oleh karena itu, DMI akan terapkan di Indonesia. "Saya rasa itu program yang sangat baik dan kita mau adopsi, kita mau jadikan pilot project untuk seluruh Indonesia," ujar Syafruddin usai Pelantikan Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pimpinan Wilayah Jabar, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (26/3).

Sementara menurut Gubenur Jabar Ridwan Kamil, ia senang salah satu gagasannya tersebut akan diterapkan dengan skala yang lebih luas. Karena, program ini memang digagas untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat, khususnya dalam mengakses permodalan melalui rumah ibadah.

"Karena dianggap memudahkan maka Insya Allah keberhasilannya akan dicopy oleh beliau di seluruh masjid se-Indonesia. Saya mah ikut senang saja. Makin banyak makin bagus," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil mengatakan, pada dasarnya Masjid adalah instrumen peradaban yang mult dimensi. Jadi, tidak hanya sebagai tempat ibadah namun menjadi sarana masyarakat untuk menjalankan aktivitas yang sesuai dengan syariat Islam. "Juga tempat pengembangan peradaban sosial," katanya.

Saat ini, kata dia  keberadaan warga miskin masih cukup banyak, khususnya di Jawa Barat. Karena itu, pihaknya merasa perlu mendorong ukhuwah keumatan. Setidaknya dengan begitu, dapat mendongkrak masyarakat dalam melaksanakan zakat. "Karena kalau semua membayar zakat tidak ada kemiskinan di negeri ini," katanya.

Menurut Emil, pihaknya memang menantikan Pelantikan Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pimpinan Wilayah Jabar berlangsung untuk menggejot Kredit Mesra ini. Karena, dengan adanya kepengurusan anyar, maka akan lebih mengoptimalkan rapat kerja dan pelaksanaan program tersebut.

"Jadi dari dulu saya tunggu kepengurusan baru untuk memastikan gerakannya lebih masif," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement