REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin melakukan rapat terbuka atau kampanye akbar ke sejumlah titik di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Selasa (26/3). Kiai Ma'ruf mengaku, Jawa Tengah masih perlu dilakukan penguatan meskipun hasil survei elektablitas pasangan Jokowi-Ma'ruf sudah unggul.
Menurut dia, dalam kunjungan politiknya ke Jawa Tengah kali ini dirinya akan bersilaturahim ke berbagai macam komunitas. "Sekalian dalam perjalanan itu kita juga mampir di berbagai komunitas. Penguatan-penguatan semua itu supaya tidak masuk angin," ujar Kiai Ma'ruf kepada wartawan saat baru mendarat di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa (26/3).
Menurut dia, suara pasangan nomor urut 01 harus tetap dikawal hingga masa pencoblosan yang akan dilakukan pada 17 April 2019 mendatang. Karena, pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Meskipun sudah beberapa kali mengunjungi Jawa Tengah, menurut Kiai Ma'ruf, masih ada sejumlah pesantren yang menginginkan kehadirannya. Namun, menurut dia, kunjungannya ke Jawa Tengah kali ini akan lebih difokuskan di Keresidenan Kedu, Magelang dan Banyumas.
"Ada beberapa yang merasa belum disilaturahimi itu kalangan pesantren tertentu," ucapnya.
Pada Selasa (26/3) hari ini, Kiai Ma'ruf berencana untuk menyapa masyarakat Purworejo di dua titik. Besoknya, Kiai Ma'ruf akan melanjutkan safari pokitiknya ke Wonosobo dan ke Temanggung.
"Di Temanggung ada pertemuan ada deklarasi juga. Dari Temanggung besok malamnya ke Jogja, nginap di Jogja, paginya ada acara siangnya di Jogja sampai malam juga. Lusa pagi langsung terbang ke Palembang, Sumatera selatan," kata Mustasyar PBNU ini.
Kiai Ma'ruf menambahkan, sebenarnya kampanye terbuka yang dilakukannya kali ini tidak jauh berbeda dengan safari politik yang dilakukan sebelumnya. Hanya saja, dalam kampanye terbuka ini Kiai Ma'ruf lebih menenkankan ajakan kepada masyarakat untuk mencoblos pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf.
"Sebenarnya nggak ada bedanya cuma lebih tegas aja, pilih coblos pilih coblos. Kalau kemarin kan nggak ngomong itu kalau sekarang kan lebih langsung. Ggomongnya lebih langsung gitu," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika