REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Bupati Indramayu, Supendi, meminta para petani di Kabupaten Indramayu tak langsung menjual gabah yang dipanen secara keseluruhan. Pasalnya, harga gabah saat ini mulai turun. Hal itu diungkapkan Supendi, saat melakukan panen di Desa Loyang, Kecamatan Cikedung, Senin (25/3). Panen di desa itu merupakan panen perdana pada musim tanam rendeng 2018/2019.
Supendi mengatakan, saat ini sedang berlangsung musim panen untuk wilayah Indramayu bagian selatan. Hal itu akan berlangsung pula untuk Indramayu bagian utara dan akan mencapai puncaknya pada April mendatang.
Sesuai dengan hukum ekonomi, meningkatnya pasokan barang akhirnya menyebabkan harga barang tersebut menjadi turun. Untuk itu, petani yang panen diminta untuk tidak menjual seluruh gabahnya secara langsung karena rendahnya harga gabah akan membuat mereka mengalami kerugian.
"Saya harap petani bisa menahan untuk tidak langsung menjual seluruh gabahnya, namun menjualnya secara bertahap sambil menunggu harga stabil," kata Supendi.
Dalam kesempatan itu, Supendi juga memberikan semangat kepada ratusan warga Desa Loyang agar terus berpartisipasi dalam pembangunan yang berkelanjutan di desa. Apalagi, sektor pertanian merupakan salah satu kunci penting dalam keberhasilan pembangunan di desa.
Supendi menambahkan, saat ini peran pemerintah dalam sektor pertanian di Kabupaten Indramayu cukup besar. Hal tersebut ditunjukkan dengan pembangunan tiga waduk yang siap mengairi areal pesawahan di Indramayu, yakni Waduk Jatigede, Cipanas dan Sadawarna.
Sementara itu, Camat Cikedung, Endhy Yohendi, menjelaskan, areal sawah di Kecamatan Cikedung mencapai 7.669 hektare. Areal sawah itu terdiri dari 4.778 hektare sawah irigasi dan 2.891 hektare sawah tadah hujan.
Menurut Endhy, hasil panen di Kecamatan Cikedung saat ini rata-rata mencapai 7,8 hektare per hektarenya. Dia mengatakan, hasil tersebut cukup menggembirakan bagi petani. "Mudah-mudahan harganya pun bisa berpihak kepada petani," tandas Endhy.