Senin 25 Mar 2019 17:09 WIB

Nelayan Pantai Selatan Diimbau Waspada Gelombang Tinggi

Cuaca buruk di perairan selatan dipengaruhi badai tropis Veronica

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Christiyaningsih
Gelombang Tinggi. BMG memperkirakan potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Tanah Air.
Foto: Antara
Gelombang Tinggi. BMG memperkirakan potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Gelombang tinggi berpotensi terjadi di Laut Selatan Jawa selama beberapa hari ke depan. Stasiun Meteorologi BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Cilacap dalam rilis peringatan dini yang dikeluarkan menyebut cuaca buruk berpotensi di laut selatan hingga 28 Maret 2019 mendatang.

"Tinggi gelombang di perairan selatan Cilacap hingga Yogyakarta berpeluang mencapai kisaran 2,5-4 meter. Ketinggian gelombang ini cukup membahayakan bagi aktivitas kelautan," jelas Kepala Stasiun (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo, Senin (25/3).

Dia menyebutkan cuaca buruk di wilayah selatan Jawa Tengah/DIY dan juga perairan laut selatan ini dipengaruhi oleh badai tropis Veronica yang saat ini berada di Samudra Hindia barat laut Australia. Mengingat kondisi ini, dia mengimbau agar lebih waspada dan berhati-hati selama beraktivitas di laut.

Para wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan Jateng/DIY diminta untuk tidak berenang atau mandi. "Kondisi ombang di pantai juga bisa membahayakan wisatawan yang berenang," katanya.

Sedangkan untuk nelayan tradisional yang menggunakan perahu kecil diminta lebih waspada jika hendak melaut mencari ikan. "Sebaiknya nelayan dengan perahu kecil agar tidak melaut dulu. Angin dengan kecepatan lebih dari 16 knot, bisa menimbulkan gelombang di atas 1,5 meter. Gelombang setinggi ini sudah cukup membahayakan perahu kecil," jelasnya.

Imbauan serupa juga berlaku pada kapal yang lebih besar. Teguh menyebutkan ketinggian gelombang laut di tengah laut bisa mencapai 2,5 meter hingga empat meter. Gelombang setinggi ini juga dinilai juga sudah membahayakan kapal berukuran sedang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement