REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan, BNPB telah menyalurkan logistik dan perlengkapan ke titik pengungsian akibat banjir bandang di Jayapura, Papua. Selain itu, BNPB juga telah menyalurkan dana siap pakai dengan nilai total Rp 1,5 miliar.
"BNPB telah menyalurkan logpal. Barang telah didistribusikan ke beberapa titik pengungsian," ujar Sutopo melalui keterangan tertulisnya, Senin (25/3).
Barang-barang yang didistribusikan itu, yakni 3.600 lembar selimut, 1.780 lembar tikar, 500 paket perlengkapan bayi, 1.960 lembar tenda gulung, tower lampu sebanyak tiga unit, dan genset 5KVA sebanyak tigan unit. Menurutnya, tim BNPB juga memberikan pendampingan keposkoan dan administrasi.
Selain itu, Sutopo juga menjelaskan, BNPB telah menyalurkan dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat. Jumlah dana tersebut sebesar Rp 1,5 miliar, dari BPBD Provinsi Papua dan Kabupaten Jayapura masing-masing Rp 250 juta serta dari BPBD Kabupaten Jayapura senilai Rp 1 miliar.
Berdasarkan data BNPB, hingga Ahad (24/3) pukul 23.00 WIT, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tersebut ada 112 jiwa, di Kabupaten Jayapura 150 jiwa dan di Kota Jayapura tujuh jiwa. Kemudian, sebanyak 107 orang mengalami luka berat dan 808 orang mengalami luka ringan. "Sebanyak 82 orang hilang, 13.343 jiwa atau 3.253 kartu keluarga mengungsi di 28 titik," terangnya.
Sutopo juga menerangkan, atas kejadian ini, Gubernur Papua telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari hingga 31 Maret 2019. Bupati Jayapura telah menetapkan status tanggap darurat hingga 29 Maret 2019, dan Wali Kota Jayapura selama tujuh hari.
Sebelumnya banjir bandang di Sentani menerjang sembilan kelurahan dengan tiga Tiga kelurahan yang mengalami kerusakan parah adalah Dobonsolo, Doyo Baru dan Hinekombe. Kesembilan kelurahan yang terdampak adalah Kelurahan Dobonsolo, Hinekombe, Hobong, Ifale, Ifar Besar, Keheran, Sentani Kota, Sereh, dan Yobhe.