REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG --Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin menghadiri acara Harlah NU ke-96 yang digelar PWNU Banten di Lapangan Lapas Anak, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (23/3). Di awal sambutannya, Kiai Ma'ruf langsung meminta doa dan dukungannya kepada ribuan warga nahdliyin yang hadir.
"Saya tidak banyak hanya minta doa dan dukungan. Mau apa tidak?," ujar Kiai Ma'ruf yang kemudian diamini oleh para hadirin.
Mantan pemimpin tertinggi PBNU ini mengatakan, saat ini dirinya diajak oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Cawapresnya. Kini dia bersyukur masyarakat Banten telah mendukungnya untuk berjuang di jalur struktural.
"Mau doa mau dukung apa tidak? yakin? janji? Alhamdulillah," ucap ulama asal Banten ini.
Kiai Ma'ruf sendiri pernah menjadi Rais Aam PBNU dan berjuang sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Namun, menurut Kiai Ma'ruf, masih ada masyarakat yang bertanya kenapa masih mau menjadi Wakil Presiden.
Karena itu, Pengasuh Pesantren An-Nawawi Tanara Banten ini mengungkapkan alasannya kenapa mau menjadi cawapres Jokowi. "Kenapa masih mau jadi Cawapres? saya bilang karena saya diminta para ulama, bukan maunya saya," kata pakar ekonomi syariah ini.
Di acara silaturrahim warga NU itu, Kiai Ma'ruf pun mengungkan bahwa keterluan jika warga NU di Banten tidak mendukung dirinya di Pilpres 2019. Karena, dirinya merupakan kader NU kelahiran Banten. "Makanya kalau ada orang NU tidak mendukung warga NU Innnalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun," tegasnya.
Acara Harlah NU tersebut dihadiri para ulama Banten, yang diantaranya Ketua PWNU Banten KH. Bunyamin, Mustasyar PBNU KH. Manarul Hidayat, dan juga ulama kharismatik asal Banten, KH. Abuya Muhtadi Dimyathi.
Tampak hadir pula Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH. Miftakhul Akhyar. Bahkan, hadir juga Gubernur Banten Wahidin Khalid dan Walikota Tangerang Arief R . Wismansyah.