Sabtu 23 Mar 2019 18:13 WIB

Malang Raya Jatim Diusung Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

Upaya pengembangan akan melalui berbagai strategi dan sinergi antar lembaga

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pariwisata Arief Yahya saat diwawancarai Republika di Gedung Kemenpr, Jakarta, Kamis (3/1).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pariwisata Arief Yahya saat diwawancarai Republika di Gedung Kemenpr, Jakarta, Kamis (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kawasan Malang Raya yang mencakup Kabupaten Malang, Lumajang, Kediri, dan sekitarnya di Provinsi Jawa Timur diusung untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia. Malang Raya diyakini bisa menjadi destinasi alternatif selain Bali.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan, upaya pengembangan Malang Raya sebagai destinasi wisata kelas dunia ditempuh melalui berbagai strategi dan sinergi antar lembaga. Tiga unsur wisata, yakni atraksi, amenitas, dan aksesibilitas di terutama bandara harud ditingkatkan menjadi bandara internasional.

Baca Juga

“Bila saat ini ada bandara internasional Juanda di Sidoarjo nanti akan didukung dua bandara besar di Kediri dan Bandara Abdul Rahman Soleh di Pakis Malang yang ditingkatkan menjadi bandara internasional,” kata Arief dalam keterangannya diterima Republika.co.id, Sabtu (23/2).

Menurut Arief, Malang Raya sudah didukung oleh kawasan wisata kelas dunia. Di antaranya yakni  Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (BTS) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Singosari di Kabupateh Malang. Dua kawasan wisata itu ditargetkan dapat mendatangkan satu juta wisatawan.

“Kawasan wisata TN BTS di Kabupaten Lumajang dan Malang ini dikenal sebagai biosfer dunia dan banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. BTS telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo  sebagai satu di antara 10 destinasi prioritas pariwisata,” ujarnya,

Wakil Bupati Malang M Sanusi mengatakan, Kabupaten Malang dalam waktu dekat akan menyelenggarakan Malang Beach Festival (MBF). Gelaran tersebut menyajikan event olahraga wisata pantai dan wisata budaya yang digelar di lima lokasi pantai unggulan mulai September hingga November 2019 mendatang.

Ia menjelaskan, MBF 2019 dimeriahkan dengan acara Malang Beach Cullinary dan Malang Beach Run yang akan berlangsung di Pantai Nganteb pada 12 Oktober 2019. Rangkaian terbesar MBF tahun ini adalah Malang Night Surfing yang akan berlangsung di Pantai Wediawu pada 2 November 2019.

“Ini akan menarik apalagi karena Spot night surfing masih langka di Indonesia yakni hanya ada di Bali dan Pantai Wediawu, Kabupaten Malang,” ujar dia.

Kabupaten Malang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Provinsi Jatim. Dari 367 event yang akan digelar di Jatim pada  tahun ini, ada sekitar 10 event unggulan dari daerah Malang Raya. 

Arief pun menambahkan, untuk menjadikan event sport tourism seperti Malang Beach Fesival maka pemerintah dan pengelola harus memperhatikan 5 C. Yakni culture value, commercial value, commitment CEO, communications value, dan continuing.

Event yang digelar sepanjang tahun itu diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jatim yang tahun ini ditargetkan mencapai 1 juta kunjungan wisman dan 55,76 juta wisatawan lokal,  atau meningkat dibandingkan capaian kunjungan pada 2018 sebanyak 830.968 wisman dan 70,27 juta wisatawan lokal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement