Sabtu 23 Mar 2019 02:19 WIB

Desa Setanggor, Desa Wisata Lombok Tengah

Lombok Tengah sebagai salah satu KEK yang ada di Indonesia.

Desa Wisata Halal Setanggor, Lombok Tengah. Pengunjung bisa merasakan sensasi mengaji di tengah sawah.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Desa Wisata Halal Setanggor, Lombok Tengah. Pengunjung bisa merasakan sensasi mengaji di tengah sawah.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI meresmikan Desa Wisata Setanggor, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Peresmian itu dilakukan oleh Sekjen Kemendes PDDT Anwar Sanusi.

Kegiatan peresmian tersebut berupa bantuan galeri tenun, homestay dan penerangan jalan umum di desa wisata Setanggor. Anwar sanusi mengatakan apa yang dilakukan saat ini tidak lain dengan tujuan untuk mendorong perekonomian di NTB, khususnya Lombok Tengah agar bisa tumbuh dan berkembang secara signifikan.

Baca Juga

Meski beberapa waktu lalu telah diuji dengan bencana gempa yang cukup mempengaruhi perekonomian masyarakat. "Ujian yang diberikan ini akan membawa hikmah bagi kita semua. Apa yang kami lakukan ini untuk membangkitkan perekonomian masyarakat," kata dia.

Sementara itu, Sekda Lombok Tengah HM Nursiah, menyebutkan pariwisata merupakan salah satu sektor penting yang dimiliki Lombok Tengah, baik itu dari ujung Utara hingga Selatan. Dari objek wisata yang dimiliki itulah, maka pemerintah pusat menetapkan Lombok Tengah sebagai salah satu dari 12 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ada di Indonesia.

“Dengan adanya KEK ini, kita memiliki mimpi baru dalam menwujudkan kesejahteraan yang ditopang melalui pariwisata," katanya.

Menurut dia, mimpi ini harus dijemput dengan mempersiapkan sumber daya dan potensi-potensi yang ada. Terutama potensi yang ada di desa harus digali dan dikembangkan untuk menopang arus besar sebagai efek dari pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang sedang dikerjakan saat ini.

"Kita tidak boleh menjadi penonton di wilayah sendiri. Tapi harus menjadi pemain utama dalam arus perubahan kedepan," ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement