Jumat 22 Mar 2019 20:41 WIB

AHY Anggap Wajar Ada Konstituen Demokrat yang Dukung Jokowi

Demokrat menerapkan strategi rel ganda pada Pemilu 2019.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, di Kantor Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (22/3).
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, di Kantor Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melihat, adanya sebagian konstituen partai yang mendukung Joko Widodo-Maruf Amin memunjukkan karakteristik konstituen Partai Demokrat yang beragam. Ia menjelaskan, partainya memiliki strategi rel ganda pada Pemilu 2019.

"Saya pikir justru adalah suatu kewajaran. Kita tak pernah bisa mengatakan satu komando tegak lurus yang diharapkan bisa seluruh konstituen Partai Demokrat itu berada dalam satu pilihan yang sama," kata AHY di Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (22/3).

Menurut AHY, konstituen Partai Demokrat amat beragam dan berasal dari berbagai latar belakang. Adanya perbedaan dukungan tersebut juga ia sebut menunjukkan karakteristik mereka yang amat beragan. Ia pun mengaku tak pernah menyalahkan dalam arti yang terlalu berlebihan.

"Walaupun tetap secara tegas kami meyakinkan, Partai Demokrat itu dalam koalisi yang mengusung capres dan cawapres Prabowo-Sandi," tuturnya.

Ia merasa yakin perbedaan pilihan di dalam partai juga pasti terjadi di partai lain, bukan hanya Partai Demokrat. Perbedaan itu ia nilai sebagai dinamika politik dan demokrasi. Justru, katanya, kalau semuanya seragam justru akan menjadi tidak seru.

"Kami ingin menyampaikan Partai Demokrat ini memiliki double track strategy, strategi rel ganda. Di mana kami ingin meyakinkan pileg Partai Demokrat berlangsung dengan sukses, meraih suara dan jumlah kursi di DPR yang signifikan, sedangkan pilpres juga kami ingin sukseskan," jelas dia.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas, dengan elektabilitas sebesar 4,6 persen yang dimiliki Partai Demokrat, jumlah yang mendukung Jokowi-Maruf sebesar 31,5 persen. Sedangkan, mereka yang mengikuti instruksi partai dengan memilih Prabowo-Sandiaga sebesar 66,3 persen.

Survei Litbang Kompas dilakukan sejak 22 Februari hingga 5 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia. Adapun, tingkat kepercayaan survei tersebut diklaim mencapai 95 persen dengan margin of error survei ini plus-minus 2,2 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement