Sabtu 23 Mar 2019 00:30 WIB

88 Desa di Kutai Barat Belum Teraliri Listrik

PLN akan membangun jaringan listrik 150 kv untuk melistriki 88 desa di Kutai Barat

Ilustrasi perbaikan jaringan listrik
Foto: Republika/Putra M. AKbar
Ilustrasi perbaikan jaringan listrik

REPUBLIKA.CO.ID, BARONG TONGKOK -- Dari 190 kampung/desa yang tersebar pada 16 kecamatan di kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur, terdapat 88 kampung yang belum teraliri listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dalam waktu dekat diharapkan semua bisa mendapatkan pasokan listrik PLN.

“Saya menyambut positif rencana PLN yang akan membangun jaringan listrik 150 kv dengan mendirikan 479 menara listrik,  mulai kecamatan Kutai Kartanegara (Kotabangun) hingga Kecamatan Melak (Kubar),” kata Wakil Bupati Kubar, Edyanto Arkan di Barong Tongkok, Jumat (22/3).

Baca Juga

Sehari sebelumnya, saat memimpin pertemuan tentang rencana pembangunan menara listrik yang dihadiri sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah(OPD), PT PLN, PT Anekareksa International, dan PT Pamulia Selaras Abadi, Arkan optimis pembangunan menara listrik bisa tuntas pada akhir 2019.

PT Anekareksa dan PT Pamulia Selaras Abadi hadir dalam pertemuan ini karena wilayah operasi dua perusahaan perkebunan ini akan dilintasi oleh menara listrik yakni dari 479 menara listrik yang akan dibangun. Terdapat 328 menara listrik yang berada di wilayah administrasi kabupaten Kubar, selebihnya ada di kabupaten Kutai Kartanegara.

Pertemuan di Barong Tongkok yang mengundang sejumlah pihak terkait tersebut merupakan tindaklanjut dari pertemuan Wabub Kubar bersama manajemen PT PLN Wilayah Kaltimtara yang dilakukan di Balikpapan pada 1 Maret 2019.

Dalam pertemuan di Barong Tongkok ini disebutkan bahwa di kawasan PT Anekareksa Internasional terdapat 19 titik yang akan dilintasi menara listrik dengan luasan lahan yang telah mengantongi hak guna usaha (HGU) seluas 21,0 hektare (ha).

Masih di perusahaan yang sama, terdapat pula 53 titik yang akan dibangun menara listrik di atas lahan izin lokasi, namun belum mengantongi HGU, yakni dengan luas lahan sebesar 22,77 ha.

Sedangkan, di kawasan operasi PT Pamulia Selaras Abadi, tedapat 22 titik yang akan didirikan menara listrik dengan luasan areal 22,51 ha, sehingga melalui pertemuan tersebut diharapkan ditemukan titik terang untuk memperlancar pembangunan menara listrik demi terlayaninya listrik bagi warga kampung.

“Saya yakin semua pihak mau menyelesaikan ini dengan baik, buktinya dari perwakilan perusahaan mau hadir di pertemuan ini karena semua menyadari bahwa listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Apalagi untuk pembebasan lahan sekarang sudah selesai 50 persen, sehingga saya yakin masalah yang ada bisa diatasi lewat forum ini,” ujar Wabup.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement