Jumat 22 Mar 2019 11:43 WIB

Wiranto: Aparat Siap Kawal Masyarakat Hingga ke Penghitungan

Sebelumnya, BPN mengingatkan agar wasit tidak mengikuti kompetisi pemilu.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Menko Polhukam Wiranto (kanan)
Foto: Republika/ Wihdan
Menko Polhukam Wiranto (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, menyebutkan apel kesiapan TNI-Polri dilakukan ke dua arah, yakni ke dalam dan ke luar. Menurutnya, seluruh aparat keamanan siap mengawal masyarakat untuk sampai ke tempat pemungutan suara (TPS), bahkan sampai penghitungan suara.

"Apel kesiapan ini ada dua arah, ke dalam adalah melakukan cek terakhir, memberikan pengarahan-pengarahan apakah kesiapan kita betul-betul sudah prima," terang Wiranto di Halim, Jakarta Timur, Jumat (22/3).

Baca Juga

Ia menambahkan, apel ke arah luar adalah untuk memberikan pesan kepada masyarakat, aparat keamanan sudah siap mengamankan dan menyukseskan pemilu. Menurutnya, TNI-Polri dan komponen masyarakat keamanan lainnya siap untuk mengawal masyarakat dari kediaman masing-masing.

"Siap untuk mengawal maysarakat dari kediamannya sampai ke TPS. Bahkan sampai ke penghitungan suara. Kita siap untuk mengamankan itu," jelasnya.

Wiranto menjelaskan, hal tersebut disiapkan karena keamanan merupakan jaminan utama pemilu dapat berjalan dengan lancar. Ia menyampaikan, TNI-Polri dan segenap komponen masyarakat telah siap untuk mengamankan Pemilu Serentak 2019 dengan tulus dan ikhlas.

"Masyarakat tidak perlu takut, tidak perlu memikirkkan adanya hoaks-hoaks, isu-isu yang menyesatkan," terangnya.

Menurutnya, isu yang menyebutkan pemilu akan terganggu karena tidak aman dan akan adanya gerakan massa tak akan terjadi. Jikapun terjadi maka hal tersebut menjadi tugas dan tanggung jawab pihak keamanan.

"Tentu saja tidak mungkin kita kerjakan sendiri. Kita tetap meminta dukungan bantuan partisipasi dari seluruh yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu ini agar semuanya dapat berjalan dengan baik," tutur dia.

photo
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade. (Republika/Ronggo Astungkoro)

Sebelumnya, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, mengatakan, pasangan yang diusungnya hanya bisa dikalahkan dengan kecurangan. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk menjaga suara mereka mulai dari tempat pemungutan suara (TPS).

"Yang bisa mengalahkan Pak Prabowo cuma kecurangan. Jadi masyarakat kami imbau jaga TPS," ujar Andre di Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (21/3).

Ia menjelaskan, masyarakat harus memastikan siapa saja yang datang ke TPS. Saat perhitungan suara, kata dia, juga harus dipastikan tidak ada yang merusak kertas suara.

Setelah itu, ia meminta masyarakat untuk mencatat C1 dan memotret papan penghitungan suaranya. "Jaga kantor kecamatan dengan safe, yang rawan itu tengah malam. Kami harap seluruh pedukung Pak Prabowo jangan takut intimidasi. Lawan! Kita siap lawan," jelasnya.

Menurut Andre, siapa pun penyelenggara negara yang tidak netral akan berhadapan dengan rakyat Indonesia. Ia menyebutkan, rakyat Indonesian akan melakukan perlawanan pada institusi negara yang tidak netral.

Ia tak ingin wasit mengikuti kompetisi. "Kami BPN Prabowo-Sandi ingatkan pada institusi negara, berlakulah netral. Anda tidak netral, Anda akan berhadapan dengan rakyat Indonesia, rakyat Indonesia ingin perubahan," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement