Kamis 21 Mar 2019 18:41 WIB

UMP Soft Launching Juguran Rabu Malam

Dalam acara itu, juga digelar acara Bedah Buku Wacana 'Islam Progresif'.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Foto: UMP
Universitas Muhammadiyah Purwokerto

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jawa Tengah, memiliki tradisi baru untuk makin menghidupkan kegiatan keilmuannya. Tradisi baru ini berupa digelarnya bertajuk "Juguran Rabu Malam" yang diisi dengan kegiatan kajian dan diskusi dengan menghadirkan kalangan intelektual.

''Kalau di Yogya ada Kamastu atau Kajian Malam Sabtu, di UMP ini ada kegiatan Juguran Rabu Malam. Acara ini bisa dijadikan kegiatan silaturohim intelektual,'' kata Wakil Rektor Bidang Akademik Dr Anjar Nugroho dalam acara Juguran Rabu Malam, di aula AK Anshori Kantor Pusat UMP, Rabu (20/3) malam.

Dalam acara itu, juga digelar acara Bedah Buku Wacana 'Islam Progresif' karya Anjar Nugroho, dengan dihadiri empat narasumber. Keempat narasumber tersebut terdiri dari Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Prof Abdul Munir Mulkhan, Ketua LPIP UMP Dr Sriyanto, Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup (LPPSLH) Bangkit Ari Sasongko, dan Dr Anjar Nugroho.

Acara diskusi dimoderatori oleh Ketua Umum PC IMM Banyumas Rizal Rifai. Dalam pemaparannya Dr Anjar Nugroho yang juga ketua Forum Komunikasi Alumni (Fokal) IMM Banyumas dan demisioner ketua umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM DIY itu mengatakan, pemahaman Islam progresif yang dimaksud dalam bukunya, sama saja dengan pemahaman Islam berkemajuan yang didengungkan KH Achmad Dahlan.

Lebih lanjut Anjar menjelaskan, Allah SWT menurunkan Islam untuk mewujudkan kemaslahatan di dunia dan akhirat nanti. ''Mewujudkan kemaslahatan, itulah yang penting, jadi fungsi agama ada di situ. Dan Tuhan tidak memiliki kepentingan apa pun dengan agama yang Dia (Tuhan) bikin sendiri. Yang punya kepentingan adalah manusia,'' tegasnya.

 

Dengan pemahaman ini, Anjar menyebutkan, fungsi agama tidak hanya sebatas mengajarkan tentang ibadah mahdah atau ritual ibadah. ''Tapi Islam juga bicara soal keadilan, tentang kesetaraan, dan tantang hak warga. Hal inilah yang pada masa kenabian Rasulullah,  mengusik hegemoni para penguasa kaum kafir Quraish,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement