Rabu 20 Mar 2019 21:37 WIB

Jokowi Minta Relawan Militan Dorong Elektabilitas

Eletabilitas Jokowi turun 3,4 persen, sementara eletabilitas Prabowo meningkat.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Karta Raharja Ucu
Capres nomor urut 01, Joko Widodo.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Capres nomor urut 01, Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) meminta pendukungnya lebih militan lagi dalam menggaet suara di sisa waktu menjelang pilpres. Permintaan Jokowi ini disampaikan menyusul rilis hasil survei Litbang Kompas yang menyebutkan elektabilitas kandidat 01 Jokowi-Ma'ruf merosot. Sebaliknya, elektabilitas kandidat 02 Prabowo-Sandi justru meningkat. Tingkat keterpilihan keduanya disebut hanya terpaut 11,8 persen.

"Kalau saya hasil (survei) yang baik justru akan melemahkan kita. Jadi tidak waspada. Hasil survei yang tidak baik atau kecil bisa mendorong memicu seluruh relawan kader untuk bekerja lebih militan lagi," kata Jokowi usai bertemu dengan caleg PDIP di Sekretariat DPD PDIP DKI Jakarta, Rabu (20/3).

Baca Juga

Di depan para caleg, Jokowi juga meminta mereka mengajak masyarakat untuk ramai-ramai mendatangi TPS (Tempat Pemungutan Suara) pada 17 April 2019 nanti. Mantan gubernur DKI Jakarta itu berharap suara golput ditekan sekecil.

"Ini tinggal kerja di bawah saja. Kerja di lapangan. Sudah ngga ada rapat rapat lagi. Tadi yang kita tekankan juga itu," kata capres pejawat ini.

Sebelumnya, Litbang Kompas merilis survei terbaru. Dalam survei tersebut, elektabilitas Jokowi turun 3,4 persen. Jokowi sebelumnya memiliki elektabilitas 52,6 persen, sedangkan saat ini elektabilitas Jokowi 49,2 persen.

Di sisi lain, elektabilitas Prabowo naik 4,7 persen. Sebelumnya, Litbang Kompas merilis survei elektabilitas Prabowo 32,7 persen. Saat ini, Prabowo memiliki elektabilitas 37,4 persen.

Selanjutnya, Litbang Kompas juga merilis persentase pemilih yang belum menentukan pilihan. Jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan pada survei sebelumnya 14,7 persen. Dalam survei terbaru, jumlah mereka turun menjadi 13,4 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement