Rabu 20 Mar 2019 14:13 WIB

UMS Kembangkan Prodi Bahasa Indonesia di Mesir

UMS bersama UGM dan UIN Malang mengembangkan prodi Bahasa Indonesia di Al-Azhar Kairo

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Foto: ums.ac.id
Universitas Muhammadiyah Surakarta

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berencana untuk mengembangkan Program Studi (Prodi) Bahasa Indonesia di sejumlah perguruan tinggi di Mesir. Saat ini, UMS bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri (UIN) Malang sedang mengembangkan Prodi Bahasa Indonesia di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.

UMS juga telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Universitas Suez Canal Mesir, di Gedung Induk Siti Walidah UMS, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (19/3). Melalui MoU tersebut, UMS juga berencana mengembangkan Prodi Bahasa Indonesia di Universitas Suez Canal Mesir.

Baca Juga

Rektor UMS, Sofyan Anif, mengatakan Prodi Bahasa Indonesia di Universitas Al Azhar Kairo akan dibuka mulai tahun ajaran baru dan akan diresmikan pada September 2019. Rencananya, Prodi jenjang Strata 1 tersebut akan menampung 80-100 mahasiswa yang dibagi menjadi dua kelas.

"Animo orang-orang Timur Tengah itu suka sekali dengan Bahasa Indonesia. Karena mereka menganggap tamu yang paling banyak itu dari Indonesia," jelasnya kepada wartawan, Selasa.

Bahkan, lanjutnya, sampai ada regulasi di tingkat pemerintah setempat untuk mencari pegawai toko salah satu syaratnya harus bisa berbahasa Indonesia. Karenanya, di negara-negara Timur Tengah paling laris kursus-kursus Bahasa Indonesia.

Dalam menunjang pembukaan Prodi Bahasa Indonesia di Universitas Al Azhar, UMS untuk sementara akan mengirimkan tiga orang dosen. Universitas Al Azhar menuntut dosen yang dikirim bisa berbahasa Arab.

"Bisa berbahasa Arab wajib tapi kalau bahasa Inggris hanya bahasa kedua. Mencari basic Bahasa Indonesia yang bisa bahasa Arab itu tidak mudah. Nanti masih September akan kami latih," imbuh Sofyan Anif.

Sementara terkait rencana membuka Prodi Bahasa Indonesia di Universitas Suez Canal, menurutnya akan ada kepastian pada September 2019. Sofyan Anif berencana mengunjungi Universitas Suez Canal setelah peresmian Prodi Bahasa Indonesia di Universitas Al Azhar Kairo.

Dalam kunjungan tersebut, juga akan dibahas mengenai rencana UMS mendirikan Prodi Manajemen Pariwisata. Jika dimungkinkan, dua prodi tersebut akan dibuka tahun depan di masing-masing universitas.

"September saya berkunjung ke Universitas Suez Canal mudah-mudahn ada persetujuan. Untuk Prodi Manajemen Pariwisata S1 juga September nanti baru kami pastikan," katanya.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UGM, Sangidu menjelaskan mengenai perjalanan hubungan Indonesia dengan Mesir termasuk kerja sama di bidang pendidikan. Menurutnya, untuk berkontribusi mendorong pariwisata di Indonesia, salah satu caranya UMS merintis atau mendirikan Program Studi Pariwisata dan Perhotelan. Sebab, di Solo UNS hanya memiliki Prodi D3 Pariwisata.

"UGM punya Prodi S1 Pariwisata hanya diterima 50 mahasiswa dari 13.000 yang daftar. Maka ini peluang besar bagi UMS membuka Prodi Pariwisata nanti kita kolaborasi dengan Mesir," ujarnya.

Sangidu menambahkan, hubungan Indonesia dengan Mesir sudah dimulai sejak 1850. Saat itu, sudah ada ruwak jawi yakni kelompok-kelompok kecil di emperan Universitas Al Azhar Kairo. Baru pada 1955 Indonesia dan Mesir menandatangani MoU. Tetapi sampai tahun 2005 MoU tersebut tidak ada program konkret yang dilaksanakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement