REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) cabang Bandara Pattimura Ambon Amirudin Florensius menyatakan proses renovasi Bandara Pattimura mencapai 50 persen. "Progres pembangunan bandara saat ini mencapai 50 persen, kita targetkan tahun 2019 akan rampung," katanya di Ambon, Rabu (20/3).
Menurut dia, secara resmi pekerjaan pengembangan telah dimulai sejak dilakukan pertemuan antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan kontraktor tanggal 3 Oktober 2018. Pelaksana pekerjaan beautifikasi dan perluasan gedung terminal Bandar Udara Internasional Pattimura ini adalah dua kontraktor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Yodya Karya (Persero) dan PT Amarta Karya (Persero).
Amiruddin mengatakan selain mempercantik fisik bangunan terminal, pekerjaan beautifikasi dan perluasan terminal ini nantinya akan memberi dampak. Antara lain kepada kapasitas gedung terminal dari 800. ribu penumpang per tahun menjadi 1,5 juta penumpang per tahun.
Luas bangunan terminal semula sekitar 10 ribu meter persegi akan menjadi kurang lebih 16 ribu meter persegi. Selain itu penambahan 60 ruang usaha baru menjadi 90 ruang usaha, dan penambahan satu ruang tunggu atau gate yang dilengkapi garbarata.
"Tampilan muka gedung terminal Bandar Udara Internasional Pattimura - Ambon juga akan mengalami perubahan dengan tampilan yang lebih modern. Namun mempertahankan karakteristik arsitektur Maluku dipadukan aksen kaca dan tiang penyangga," ujarnya.
Konsep yang diusung untuk terminal kedatangan sendiri adalah pujasera atau pusat perbelanjaan didukung oleh tambahan ruang usaha. Beautifikasi dan perluasan terminal lanjutnya, merupakan wujud upaya terus menerus untuk memberi yang terbaik bagi Indonesia dan khususnya bagi masyarakat Provinsi Maluku.
Ia menambahkan melalui beautifikasi dan perluasan Bandara pihaknya ingin mempertegas bahwa Bandar Udara Internasional Pattimura merupakan leisure airport atau bandara wisata. "Status internasional yang melekat pada Bandara juga ingin kami tonjolkan. Saat ini dari sisi fasilitas kami sudah penuhi standar minimal untuk predikat internasional. Sekarang dari sisi tampilan dan infrastruktur pelayanan juga akan kami buat semakin representatif untuk menyandang predikat tersebut," katanya.