REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum ada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang mengangkat isu kepentingan perempuan dalam debat yang sudah berjalan tiga putaran. Isu perempuan yang belum juga dibicarakan menunjukkan ketidakpekaan kedua pasangan calon terhadap isu tersebut.
"Tidak hanya dalam debat cawapres Ahad (17/3) lalu, tetapi di dua debat sebelumnya isu perempuan belum muncul. Kami menyayangkan situasi ini," ujar Koordinator Kelompok Kerja Reformasi Kebijakan Publik Koalisi Perempuan Indonesia, Indry Oktaviani, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (20/3).
Dia mengatakan, perempuan dan laki-laki memiliki pengalaman yang berbeda dalam bidang energi, lingkungan, kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan. Karena itu, isu perempuan perlu disebut secara spesifik dalam debat.
Indry mengatakan Koalisi Perempuan Indonesia sebenarnya sudah berupaya agar isu perempuan menjadi perhatian sehingga dibicarakan oleh kedua pasangan calon dalam debat. "Sejak persiapan debat kedua, kami bersama Indonesia Beragam sudah melakukan lobi kepada Komisi Pemilihan Umum untuk memastikan isu perempuan muncul dalam setiap topik debat," tuturnya.
Namun, Indry menyayangkan upaya lobi tersebut belum memperlihatkan hasil karena isu kepentingan perempuan sama sekali belum muncul dalam debat calon presiden maupun calon wakil presiden.
Debat putaran ketiga pada Minggu malam (17/3) diikuti dua calon wakil presiden bertema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. Pemilihan Presiden 2019 akan diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yaitu pasangan 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.