Selasa 19 Mar 2019 16:57 WIB

Wisatawan Diminta Lewat Jalur Alternatif ke Dieng

Wisatawan ke Dieng diminta waspada bencana longsor.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Lahan Kritis Kawasan Dieng: Pemandangan lahan pertanian di lereng bukit di kawasan dataran tinggi Dieng, Kejajar, Wonosobo, Jateng, Selasa (26/2/2019).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Lahan Kritis Kawasan Dieng: Pemandangan lahan pertanian di lereng bukit di kawasan dataran tinggi Dieng, Kejajar, Wonosobo, Jateng, Selasa (26/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Wisatawan yang hendak berkunjung ke dataran tinggi Dieng diminta untuk lebih waspada selama perjalanan. Hal itu terutama bila hendak melalui jalur antara Banjarnegara-Karangkobar-Dieng.

''Kami mengimbau wisatawan yang hendak ke Dieng, sebaiknya melalui jalur alternatif lebih dulu,'' kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arief Rahman, Selasa (19/3).

Baca Juga

Dia mengatakan, tingginya curah hujan yang berlangsung sejak beberapa hari terakhir, telah meningkatkan bencana longsor di sepanjang jalur tersebut. Bahkan dia meminta, kewaspadaan tidak hanya disampaikan pada para wisatawan.

''Warga sekitar juga kami minta untuk meningkatkan kewaspadaan. Termasuk saat melintas di jalur sekitar Banjarnegara-Karangkobar-Dieng, mengingat kondisi tanahnya yang memang rawan longsor,'' ujarnya.

Khusus bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Dieng, dia menyarankan agar para wisatawan yang melalui jalur Banjarnegara, menggunakan jalur alternatif dengan menghindari wilayah Kecamatan Wanayasa. Jalur itu antara lain, setelah melalui Kecamatan Karangkobar mengambil arah Kecamatan Pejawaran. Selain itu, wisatawan bisa juga dengan melalui jalur Banjarnegara-Madukara-Pagentan, kemudian Pejawaran dan Dieng.

Pada Sabtu (16/3) malam lalu, di jalur antara Banjarnegara-Dieng, tepatnya di lokasi tanjakan Desa Sikelir Kecamatan Wanayasa, terjadi longsor yang menyebabkan ruas jalan tidak bisa dilalui kendaraan apa pun. Longsoran tebing yang ada di samping ruas jalan menyebabkan seluruh badan jalan tertimbun tumpukan tanah longsor.

''Kondisi ini sempat menyebabkan arus lalu lintas terputus selama semalaman. Pada keesokan harinya, setelah dilakukan upaya pembersihan, ruas jalan sudah bisa dilalui kembali,'' katanya.

Namun, dia menyebutkan, kondisi tanah di lokasi longsor tersebut masih labil dan berpotensi terjadi longsor susulan. ''Selain kemiringan lahan yang mencapai 80 derajat, juga kami menemukan adanya rekahan tanah. Saat ini rekahan sudah ditutup, namun kami meminta warga sekitar tetap waspada, terutama bila sedang berlangsung hujan lebat,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement