Selasa 19 Mar 2019 16:50 WIB

Pariwisata Kalimantan Kalah Saing dari Negara Tetangga

Keterbatasan infrastruktur membuat pariwisata Kalimantan kalah saing.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Reiny Dwinanda
  Sejumlah wisatawan menyelam di sekitar perairan Pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.  (Nur Aini/Republika)
Sejumlah wisatawan menyelam di sekitar perairan Pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. (Nur Aini/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyatakan, minat wisatawan terhadap kawasan wisata Borneo di wilayah Kalimantan cukup rendah dibandingkan dengan wilayah Kalimantan di Malaysia maupun Brunei Darussalam. Sejumlah persoalan pokok, seperti keterbatasan infrastruktur, menjadi kendala utama.

Asisten Deputi Pengembangan Promosi I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani Mustafa mengatakan, saat ini wisatawan lebih mengenal Borneo sebagai kawasan wisata di Sabah dan Sarawak di Malaysia serta Brunei Darussalam. Padahal, geografis wilayah Borneo mayoritas terdapat di Kalimantan yang menjadi bagian dari Indonesia.

Baca Juga

“Implementasi program Heart of Borneo (Jantung Kalimantan) di Indonesia paling rendah. Komitmen kami hanya sebatas pada nota kesepahaman dan tanda tangan,” kata Rizki Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Selasa (19/3).

photo
Perahu kelotok yang membawa wisatawan melintasi Sungai Sekonyer di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, di pagi hari.

Menurut Rizki, dari semua pulau di Indonesia, Kalimantan merupakan daerah yang sudah memiliki brand skala internasional. Semestinya, mempromosikan Kalimantan sebagai kawasan wisata tidak sesulit mengangkat potensi pulau yang lain.

Rizki menjelaskan, Kalimantan bisa menjual ekowisata. Terlebih, Kalimantan terkenal sebagai paru-paru dunia dengan kawasan hutan tropisnya. Menurut Rizki, pariwisata lintas batas di kawasan Borneo tidak mengenal waktu karena akses antarnegara sudah lebih mudah.

Di Kalimantan Barat, misalnya, pemerintah sudah mendirikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) sebagai pintu masuk wisatawan. Yang perlu dilakukan untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara maupun domestik, menurut Rizki, ialah penguatan area yang memiliki kawasan wisata lintas batas.

Pulai Kalimantan yang terdiri dari tiga negara itu menjadi pulau terbesar ketiga di dunia. Kalimantan menyimpan sekitar enam persen keanekaragaman hayati dunia. Terdapat ribuan variasi flora dan fauna yang hidup di hutan tropis.

Tahun ini, pemerintah melalui Kemenpar menargetkan Kalimantan memberikan kontribusi sebesar 20 persen dari target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara hingga akhir 2019. Sejak 2017, pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam telah menginisiasi kampanye multitahun "Visit Heart of Borneo" untuk memasarkan kegiatan ekowisata bagi wisatawan dunia.

Wilayah Borneo yang berada dalam jangkauan Indonesia mencakup 16 kabupaten di empat provinsi, yaitu Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Wilayah Borneo juga memainkan fungsi vital sebagai resapan air di Pulau Kalimantan. Sebagian besar sungai-sungai utama di Kalimantan memiliki hulu di kawasan Borneo, seperti Sungai Kapuas, Barito, dan Mahakam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement