Selasa 19 Mar 2019 08:25 WIB

Anang Kritik Maruf dan Sandi Soal Debat Cawapres

Anang menilai keduanya belum mengeksplorasi gagasan kebudayaan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Anang Hermansyah.
Foto: republika/agung supriyanto.
Anang Hermansyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah menilai, baik calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Ma'ruf Amin maupun cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno belum terlalu dalam membahas isu kebudayaan pada debat ketiga pilpres 2019 Ahad (17/3) lalu.

Anang menilai keduanya belum mengeksplorasi gagasan kebudayaan yang dianggap sektor yang cukup penting bagi bangsa Indonesia.

Baca Juga

"Saya menilai kedua cawapres belum tajam dalam mengeksplorasi visi kebudayaan selama lima tahun ke depan. Mungkin terkendala oleh batasan waktu debat," kata Anang dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Meskipun demikian, ia beranggapan keduanya telah memulai dengan baik tentang komitmen soal kebudayaan.  Seperti paslon nomor urut 01 Ma'uf Amin yang menyinggung UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan konservasi budaya, serta paslon nomor urut 02 yang menyinggung terdapat efek ekonomi dari sektor kebudayaan.

"Sayangnya, tak satupun cawapres yang berani membuat terobosan dengan memisahkan kebudayaan dari pendidikan dengan membentuk Kementerian Kebudayaan," kata pria yang berprofesi musisi tersebut.

Anang meyakini dengan membentuk Kementerian Kebudayaan akan mengukuhkan komitmen negara terhadap kebudayaan di Indonesia. Menurut dia, kebudayaan memiliki dampak turunan yang besar baik aspek ekonomi, politik dan sosial.

"Kekuatan kebudayaan nasional menjadi penting di tengah derasnya budaya dunia yang telah masuk tanpa batas," jelas Anang.

Anang mencontohkan soal keberadaan musik tradisional yang cukup kaya dimiliki Indonesia. Khazanah kebudayaan tersebut, kata Anang, menjadi pilar penting dalam pengembangan budaya di Indonesia.

"Budaya nusantara yang tersebar di wilayah Indonesia menjadi kekuatan khas Indonesia yang tak dimiliki negara-negara lain," ungkap mantan juri Indonesian Idol itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement