Senin 18 Mar 2019 20:52 WIB

Pemkot Bandung Evaluasi Penerapan Carpooling

Kadishub Kota Badnyng akan segera mengevaluasi ujicoba carpooling.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Andi Nur Aminah
Program Carpooling ASN di Kota Bandung Mulai Diuji Coba
Foto: Dok Dishub
Program Carpooling ASN di Kota Bandung Mulai Diuji Coba

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akan mengevaluasi penerapan transportasi bersama alias carpooling. Hal ini seiring berakhirnya masa ujicoba selama lima hari.

Kepala Dishub Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan pihaknya akan segera mengevaluasi ujicoba carpooling. Ia telah mendapat banyak masukan dari ujicoba carpooling seminggu ini. Menurutnya salah satu keluhan terbanyak adalah terkait pick up point atau titik jemput.

Baca Juga

"Ada yang merasa terlalu jauh, ada yang ternyata harus memutar, dan lain sebagainya. Kalau dari segi kenyamanan, ya nyaman," katanya seperti dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Senin (18/3).

Ia mengatakan masalah titik jemput tersebut masih bisa diselesaikan dengan berhenti di berbagai titik. Atau dengan menggunakan pola carpooling door to door yakni dengan menjemput ke rumah masing-masing. "Kalau boleh dibilang masukan ini bisa menjadi kekhasan operator carpooling. Kemarin kita tidak bicara masalah harga karena selama uji coba itu gratis," ujarnya.

Setelah ujicoba selama lima hari lalu, Didi menambahkan, pihak dari Koperasi Pemilik Angkutan Masyarakat (Kopamas) pun tergerak untuk menindaklanjuti program carpooling angkot to school yang sebelumnya pernah diujicobakan di SMPN 26 Bandung. Ke depannya pihaknya akan segera melakukan pendampingan untuk menindaklanjuti program Carpooling Angkot to school dengan SMPN 26.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menegaskan, program carpooling bertujuan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di Kota Bandung. Dari sejumlah perusahaan transportasi, baru penyedia jasa transportasi berbasis daring yakni Grab yang merespons.

Yana menyebutkan, uji coba carpooling yang bekerja sama dengan Grab berlangsung lima hari. Akan tetapi, selayaknya sebuah program, ada pro kontra dan namanya juga uji coba pasti berproses.

"Sekarang masih dikaji dari berbagai sudut pandang. Mudah-mudahan bisa melibatkan perusahaan transportasi yang lain di Kota Bandung. Kemarin uji coba lima hari dan sudah berhenti," tambahnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement