REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, menilai, debat pemilihan presiden (pilpres) ketiga berlangsung lebih kondusif jika dibandingkan dengan debat-debat sebelumnya. Meski begitu, rapat evaluasi akan tetap dilakukan agar pelaksanaan debat keempat bisa berlangsung lebih menarik.
"Debat tadi malam menurut saya berlangsung lebih kondusif ya dibandingkan debat sebelumnya," ujar Arief di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/3).
Ia mengatakan, kegiatan debat semalam berlangsung damai. Debat ketiga ia nilai berbeda dengan debat pertama dan kedua yang begitu hiruk-pikuk dengan dukungan para pendukung masing-masing pasangan calon.
"Bahkan ada insiden. Nah, kalau tadi malam semua berlangsung damai. Jadi beberapa cara dan strategi yang kita buat di debat kedua itu berlangsung efektif," terangnya.
Arief menjelaskan lebih lanjut mengenai strategi-strategi tersebut. Pertama, pengurangan jumlah kursi di dalam ruangan debat ia nilai cukup efektif. Kedua, dengan dibentuknya komite damai, beberapa gesekan yang terjadi di sana juga dapat segera diselesaikan.
"Sebenrnya tadi malam sempat ada beberapa peristiwa juga. Tapi komite damai langsung berkumpul langsung menyelesaikan. Jadi semua problem bisa diselesaikan," tuturnya.
Kemudian terkait dengan alur debat, menurut Arief, pola yang berbeda dengan debat-debat sebelumnya membuat ia tak bisa mengomparasikannya. Ia menuturkan, setiap debat ada plus-minusnya di dalam pola debat yang dilakukan.
Terkait proses debat eksploratif atau debat terbuka, ada perbedaan pada pemutaran video. Pada debat ketiga tidak ada pemutaran video seperti yang dilakukan di debat kedua lalu. Kedua cawapres langsung saling bertanya dengan diberikan waktu delapan menit.
"Jadi saya pikir berlangsung dengan lebih baik daripada debat pertama dan debat kedua. Kemudian tata panggung, lighting, saya pikir sudah cukup," jelasnya.
Arief menyebutkan, KPU akan melakukan rapat evaluasi pelaksanaan debat ketiga pada Selasa (19/3). Dengan evaluasi tersebut, ia berharap akan ada inovasi serta kreasi yang lebih baik lagi agar menghasilkan debat yang lebih menarik.
"Saya pikir kalau substansinya itu harapan publik tetap sama. Visi-misi dan program tim bisa tersampaikan bukan hanya untuk yang general," ujar dia.