Senin 18 Mar 2019 01:17 WIB

Jokowi Yakin Kasus Romy tak Pengaruhi Elektabilitas

Jokowi mengatakan TKN akan fokus melakukan pendekatan ke daerah sebulan mendatang.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menghadiri Deklarasi Pengemudi Truk sebagai Pelopor Keselamatan di Jakarta International Container Terminal, Jakarta, Ahad (17/3/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menghadiri Deklarasi Pengemudi Truk sebagai Pelopor Keselamatan di Jakarta International Container Terminal, Jakarta, Ahad (17/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) optimistis elektabilitasnya dan cawapres Ma'ruf Amin tidak akan terimbas kasus yang membelit Ketua Umum PPP non-aktif M Romahurmuziy (Romy). Jokowi menyebutkan, fokus Tim Kampanye Nasional (TKN) dalam kurun waktu sebulan menjelang pilpres ini adalah pendekatan gencar ke daerah.

Jokowi juga meminta relawan agar tidak terlena dengan angka-angka survei yang masih menunjukkan keperkasaan kandidat 01. "Menurut saya enggak ada (pengaruh terkait kasus Romy)," kata Jokowi di Hotel Borobudur, Ahad (17/3). 

Jokowi juga meminta relawan untuk aktif merespons hoaks dan fitnah yang ditujukan padanya. Menurutnya, dalam waktu 30 hari ini kabar hoaks bisa membahayakan bila tidak direspons.

Jokowi juga mengajak masyarakat agar ramai-ramai menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memanfaatkan hak pilih. "Artinya partisipasi pemilih harus sebesar-besarnya. Dan jangan sampai ada satu orang pun golput," katanya. 

KPK telah menetapkan tiga tersangka, yaitu diduga sebagai penerima anggota DPR periode 2014-2019 Romahurmuziy. Sedangkan diduga sebagai pemberi, yaitu Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur Haris Hasanuddin.

Muhammad Muafaq Wirahadi dan Haris Hasanuddin diduga telah menyuap Romi untuk mengurus proses lolos seleksi jabatan di Kemenag. Muhammad Muafaq mendaftar untuk posisi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik. Sedangkan Haris, mendaftar sebagai Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim. Pada Jumat (15/3) pagi, ketiganya terjaring dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT) di Surabaya, Jawa Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement