Ahad 17 Mar 2019 08:58 WIB

Pemkot Sukabumi Dorong Mahasiswa Jadi Teknopreneur

Mahasiswa diharapkan melahirkan inovasi teknologi yang bermanfaat.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
Entrepreneur muda (ilustrasi).
Foto: ist
Entrepreneur muda (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi mendorong para mahasiswa teknik menjadi teknopreneur. Langkah tersebut diperlukan agar mahasiswa melahirkan inovasi teknologi yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami saat membuka kegiatan seminar robotik dan teknopreneur comefest 2019, di Audiotorium Politeknik Sukabumi, Sabtu (16/3). Dalam kesempatan tersebut disampaikan beberapa catatan penting yang berhubungan enterpreneurship terutama program unggulan Sukabumi Kelurahan Entreprenuership Center (Kece).

Baca Juga

''Kami mencoba menumbuhkan spirit kewirausahaan dengan mendorong mahasiswa teknik menjadi teknopreneur,'' ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami kepada wartawan. Sehingga, Pemkot menyambut baik dengan diadakannya seminar robotik dan teknopreneur yang diselenggarakan himpunan mahasiswa teknik elektro Politeknik Sukabumi.

Melalui seminar ini, kata Andri, diharapkan mampu menggali serta memberikan informasi yang komprehensif tentang dunia kewirausahaan. Sehingga, diharapkan mampu mendorong minat mahasiswa untuk terjun langsung dalam dunia wirausaha yang sesungguhnya.

Menurut Andri, wirausaha yang paling baik adalah yang disesuaikan dengan basis keilmuan atau kompetisi yang dimiliki. Oleh karena itu, bagi mahasiswa teknik khususnya teknik elektro, wirausaha yang paling relavan itu adalah teknopreneur. Di mana, perkembangan teknologi digabungkan dengan konsep entrepreneur.

Apalagi, kata Andri, kondisi saat ini negara Indonesia hanya memiliki enterpreneurship sekitar 3,1 persen dari seluruh jumlah penduduk. Sementara, gerakan untuk menumbuhkan pengusaha-pengusaha tangguh inilah sesungguhnya yang harus terus digelorakan secara nasional dan juga oleh setiap daerah.

Oleh karena itu, saat ini Pemerintah Kota Sukabumi menargetkan sebanyak 1.500 wirausaha dalam lima tahun. Penumbuhan wirausaha baru kedepan berbasis tiap kelurahan atau yang diprogramkan Kelurahan enterpreneurship Center (Sukabumi Kece). Sehingga, mahasiswa Poltek bisa mendukung program tersebut.

Program ini juga untuk menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0, di mana terjadi disrupsi atau perubahan fundamental dalam perilaku atau aktivitas masyarakat. Era disrupsi ini merupakan fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata ke dunia maya.

Fenomena tersebut, ungkap Andri, berkembang pada perubahan pola dunia bisnis. Di Indonesia juga anak-anak muda mulai merintis start up bidang aplikasi teknologi online. Bahkan, sudah ada empat perusahaan yang sudah menjadi unicorn level dunia yang menjadi kebanggaan.

" Mudah-mudahan keberhasilan para generasi muda dalam membangun usaha rintisan tersebut menjadi contoh dan motivasi,'' ujar Andri. Sehingga ke depan akan muncul pengusaha-pengusaha sukses atau teknopreneur dari Politeknik Sukabumi.

Direktur Politeknik Sukabumi Nonda Muldani menerangkan, dalam seminar ini ditampilkan karya inovasi dari mahasiswa teknik elektro. Ke depan mereka bisa menjadi teknopreneur yang mengharumkan nama baik poltek dan Kota Sukabumi.

Nonda menerangkan, karya mahasiswa poltek sudah ada yang digunakan dalam kehidupan. Misalnya, alat pendeteksi limbah air sungai yang kini tengah dikerjasamakan dengan dinas di Sukabumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement