REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Sebanyak 51 kejadian bencana melanda Kabupaten Kuningan sepanjang Februari 2019. Ratusan bangunan tercatat terdampak bencana dan belasan kepala keluarga (KK) sempat mengungsi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, menyebutkan, 51 kejadian bencana sepanjang Februari 2019 itu terdiri dari 50 kejadian bencana alam dan satu bencana non alam.
Mayoritas bencana alam adalah tanah longsor (24 kejadian). Selain itu, banjir menerjang sembilan kali, angin kencang tujuh kali, bangunan ambruk lima kejadian, gerakan tanah empat kejadian, dan sambaran petir satu kejadian. Sedangkan bencana non alam ada satu kejadian berupa kebakaran rumah/gedung.
"Seluruh bencana itu terjadi di 43 desa di 21 kecamatan di Kabupaten Kuningan,’’ ujar Agus, Jumat (15/3).
Agus menyebutkan, tidak ada korban jiwa dari semua peristiwa bencana tersebut. Namun, bencana itu menyebabkan satu orang terluka, 14 KK yang terdiri dari 51 jiwa sempat mengungsi. dan 68 KK yang terdiri dari 249 jiwa menderita.
Tak hanya itu, menurut Agus, sebanyak 133 unit bangunan juga terdampak bencana yang terjadi sepanjang Februari 2019. Ratusan bangunan tersebut terdiri dari tiga unit rumah rusak berat, 19 unit rumah rusak sedang, 26 unit rumah rusak ringan, 55 unit rumah terendam, dan 20 unit rumah terancam.
Selain itu, satu unit gedung pemerintahan rusak sedang, lima unit gedung pemerintahan terendam, dua unit sekolah terendam dan dua unit mushola terendam.
‘’Adapula sarana lainnya yang juga terdampak bencana,’’ ungkap Agus.
Agus menjelaskan, sarana yang terdampak bencana tersebut terdiri dari jalan 12 titik, jembatan dua titik, dan tembok penahan tanggul (TPT) lima titik. Sawah yang terdampak seluas 0,3 hektare.
Jumlah bencana yang terjadi pada Februari 2019 itu telah menambah panjang daftar bencana yang melanda Kabupaten Kuningan sejak awal 2019. Pada Januari 2019, tercatat ada 15 kejadian bencana yang terjadi. Dengan demikian, sepanjang Januari – Februari 2019 tercatat ada 66 kejadian bencana.
Agus pun mengimbau warga untuk terus waspada. Apalagi, curah hujan pada Maret di Kabupaten Kuningan masih tinggi.