Jumat 15 Mar 2019 07:57 WIB

TKN Heran Ada Permintaan Agar Maruf Amin Lepas Gelar Ulama

Ulama merupakan gelar yang diberikan rakyat dan berasal dari umat.

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Esthi Maharani
Abdul Kadir Karding
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Abdul Kadir Karding

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Abdul Kadir Karding heran adanya permintaan agar Kiai Ma'ruf Amin untuk melepas gelar ulamanya. Dia mengatakan, ulama merupakan gelar yang diberikan rakyat dan berasal dari umat.

"Ulama itu gelar dari masyarakat. Gimana melepasnya? Kan sulit," kata Abdul Kadir Karding di Jakarta, Jumat (15/3).

Baca Juga

Karding mengatakan, label ulama yang didapatkan calon wakil presdien (cawapres) Ma'ruf Amin merupakan gelar yang tidak terpisahkan dengan perilakunya. Dia melanjutkan, ketokohan Ma'ruf itu juga menjadi alasan mantan Rais Aam Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) itu disematkan gelar ulama.

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, sulit untuk melepaskan gelar ulama yang didapatkan oleh Ma'ruf Amin. Gelar tersebut, dia melanjutkan, bukan barang tempelan karena menyangkut kealiman hingga pemahaman ilmu keagamaan.

Pelepasan gelar ulama diminta jelang perhelatan debat ketiga. Pertarungan cawapres sandiaga kontra Ma'ruf dinilai tidak akan imbang jika Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu tidak melepaskan atribut ulama yang melekat pada dirinya.

Karding mengaku tidak mempermasalahkan jika memang Sandiaga ingin melakukan serangan kepada Ma'ruf Amin. Dia mengatakan, mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu tentu sudah memahami mana yang mesti diperdebatkan mana yang tidak.

Karding mengungkapkkan suka tidak suka Ma'ruf Amin akan tampil sebagai ulama. Dia memastikan, gelar tersebut tidak ada pengaruh terkait untung-rugi dalam debat.

"Nggak ada urusan dengan debat. Bahwa debat itu hanya proses dia menjalani politik saja," katanya.

Tantangan pelepasan gelar ulama Ma'ruf Amin datang dari Pengamat politik Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) Hendri Satrio. Dia meminta, Maruf mau 'menanggalkan' keulamaannya dengan menegaskan bahwa dirinya merupakan cawapres.

Hendri melihat jika Kiai Maruf belum melepaskan atribut keulamaannya tersebut maka yang ada apa yang dikatakan Sandiaga selalu dianggap salah. Hal itu berbeda jika debat berlangsung antara sesama politisi.

"Pertanyaannya, berani atau tidak Kiai Maruf melepas jaket sebagai ulama berdiri tegak melawan Sandiaga Uno dengan title sama-sama politisi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement