REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, berharap masyarakat kebal akan isu yang tak masuk akal. Menurutnya, banyak isu yang bertebaran di media sosial saat ini dan belum tentu isu tersebut benar.
"Isu yang seperti itu (mendeligitimasi penyelenggara pemilu) saya kira kita sedapat mungkin memang kita jelaskan ke masyarakat. Tetapi kalau isu-isu yang terlalu aneh, terlalu megada-ada, kita hanya mengharapkan masyarakat supaya kebal isu," ujar Wiranto di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (14/3).
Wiranto mengatakan, saat ini banyak isu yang bertebaran, terlebih di media sosial. Menurutunya, jika pemerintah dan penyelenggara pemilu setiap hari melakukan pembantahan isu-isu tersebut, maka mereka tidak akan bekerja karena sibuk membantah isu.
"Kita mengimbau masyarakat supaya pandai-pandai untuk melihat apakah isu itu benar atau tidak. Tapi kami tentu dari penyelenggara pemilu, aparat keamanan, ya akan selalu meng-counter isu itu," jelasnya.
Isu-isu tersebut, kata dia, biasa muncul di media sosial. Ia menilai, kebebasan di media sosial sudah sangat luar biasa saat ini. Tapi, jika isu yang tersebar di media sosial adalah kabar bohong atau hoaks dan kampanye yang merupakan kampanye hitam, maka yang membuatnya akan berhadapan dengan undang-undang.
"Sudah ada undang-undang, kita tangkap. Karena kita sudah punya teknologi untuk menyusuri jejak dari penyebar isu itu siapa. Jadi, hukum nanti yang akan berbicara kalau isu itu merupakan hoaks," terang dia.