Kamis 14 Mar 2019 14:55 WIB

Wiranto: Kerusuhan Jelang dan Pascapemilu tidak akan Ada

Keyakinan Wiranto berdasarkan pada ekalasi saat ini dan laporan intelijen.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Menko Polhukam Wiranto (kanan) bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kiri) menjadi pembicara dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menko Polhukam Wiranto (kanan) bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kiri) menjadi pembicara dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Kamis (25/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, menegaskan, tidak akan ada kerusuhan menjelang dan pascapemilu. Hal tersebut ia katakan setelah melihat eskalasi saat ini dan berdasarkan laporan intelijen.

"Saya nyatakan di sini, dari eskalasi yang ada, dari laporan intelijen, saya katakan, tidak ada. Tidak ada kerusuhan. Keadaan masih terkendali dengan baik sampai sekarang dan mudah-mudahan sampai nanti pemilu," ujar Wiranto di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (14/3).

Baca Juga

Menurut Wiranto, belakangan ini banyak isu yang digulirkan ke masyarakat, salah satunya akan ada kerusuhan menjelang dan pascapemilu itu. Setelah memastikan hal tersebut tidak akan terjadi, ia meminta masyarakat untuk tidak perlu resah dan percaya atas beredarnya isu tersebut.

"Tidak perlu percaya akan adanya isu-isu ini. Sehingga sampai-sampai akan meninggalkan Indonesia untuk menghindari kerusuhan karena tidak ada kerusuhan," kata dia.

Ia pun meminta seluruh masyarakat untuk tetap tinggal di kediaman masing-masing dan menunaikan pencoblosan, baik untuk pemilihan presiden maupun pemilihan legislatif. Dengan begitu, hak suara masyarakat yang datang selama lima tahun sekali dapat digunakan dengan baik.

"Karena itu hak pilihnya, lima tahun sekali hak pilih, katakanlah tidak bisa dilaksanakan karena takut isu. Ya jangan sampai (seperti itu)," jelas mantan Panglima ABRI tersebut.

Wiranto menambahkan, aparat keamanan yang disiagakan pun akan betul-betul akan menjamin Pemilu 2019 akan dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya. Ia menilai, pasukan yang digelar Polri dan TNI sudah sangat memadai untuk mengatasi kemungkinan adanya gangguan keamanan pada proses dan pelaksanaan pemilu.

"Cukup sekali karena antara rasio kemungkinan adanya gangguan keamanan dengan jumlah polisi dan TNI, bahkan sampai ke TPS ini cukup. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya suatu gangguan-gangguan fisik dalam rangka pemilu ini," terang Wiranto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement