REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- TKN Jokowi-Ma'ruf Amin dan BPN Prabowo-Sandiaga Uno menunjuk masing-masing dua orang untuk menjadi Komite Damai debat calon wakil presiden (cawapres). Sementara itu, KPU dan Bawaslu menunjuk masing-masing satu orang untuk menjadi Komite Damai.
TKN Jokowi-Ma'ruf Amin menunjuk Direktur Program Aria Bima dan Gugus Tugas Khusus Rizal Malarangeng untuk menjadi anggota Komite Damai. Adapun BPN Prabowo-Sandiaga Uno menunjuk Putra Jaya Husein dan Imelda Sari masuk ke dalam komite tersebut.
Perwakilan Komite Damai dari KPU yakni Kondisioner KPU Wahyu Setiawan. Anggota Bawaslu Mochamad Afifuddin akan menjadi perwakilan dari Bawaslu.
Sehingga jika ditotal jumlah anggota Komite Damai ada enam orang. Nama-nama anggota Komite Damai ini dipastikan pada rapat persiapan debat cawapres di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/3).
Komite Damai bertugas menjaga ketertiban selama pelaksanaan debat cawapres pada 17 Maret mendatang. Komite Damai bertugas mengawasi aktivitas pendukung masing-masing cawapres selama debat tersebut.
Menurut Wahyu, Komite Damai dibentuk berdasarkan evaluasi debat kedua. Pasalnya, pada debat kedua 17 Februari lalu sempat ada kegaduhan di dalam arena debat.
Karena itu, KPU, Bawaslu, TKN dan BPN sepakat semua masalah yang terjadi di dalam arena debat harus bisa diselesaikan tanpa menggangu jalannya kelangsungan acara tersebut. Selain menyelesaikan persoalan di lokasi, Komite Damai juga akan mengawasi para pendukung.
"Iya mengawasi pendukung, menenangkan pendukung juga. Sebab saat debat kedua lalu pendukung lebih gaduh daripada saat debat pertama," tutur Wahyu kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/3).
Komite tersebut terdiri dari perwakilan TKN, BPN, KPU dan Bawaslu. Komite dipersilakan untuk mengatur lebih tegas aktivitas pendukung.
"Misalnya para pendulung dipersilakan membuat yel-yel untuk semangati paslonnya. Nah nanti tidak dibolehkan yel-yel itu bersifat provokatif dan ditujukan kepada kandidat lain. Jadi lebih kepada silakan membangun semangat untuk paslonnya sendiri," kata Wahyu.
Selain itu, Komite Damai juga diberi tugas untuk menyelesaikan persoalan yang ada di dalam arena debat. Jika ada adu mulut atau saling melempar argumen di antara pendukung, bisa langsung ditindaklanjuti.
"Jika ada masalah, maka mekanisme penyelesaiannya jelas dan lebih efektif ketimbang antarpendukung calon adu mulut yang menjadi tidak efektif. Kalau ada komite damai maka penyelesaiannya lebih mudah, sudah diperingatkan berkali-kali tolong dikeluarkan," tambah Wahyu.
Sebagaimana diketahui, debat ketiga pilpres akan diselenggarakan pada 17 Maret 2019 di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat. Debat nanti akan membahas tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan sosial-kebudayaan.
Debat tersebut akan mempertemukan cawapres nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno. Debat ketiga ini akan disiarkan oleh Trans TV, Trans 7 dan CNN Indonesia TV.
Dian Erika Nugraheny