Rabu 13 Mar 2019 17:06 WIB

Gubernur Jabar: Paham Bahasa Arab Lebih Mudah Belajar Quran

Awalnya Emil belajar Bahasa Arab untuk menguatkan relasi dan investasi Timur Tengah.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Kang Emil mengaku awalnya belajar Bahasa Arab untuk penguatan kerja sama dengan Timur Tengah.
Foto: Humas Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Kang Emil mengaku awalnya belajar Bahasa Arab untuk penguatan kerja sama dengan Timur Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, diam-diam telah belajar Bahasa Arab selama tiga bulan ini. Menurutnya dengan belajar bahasa Arab bisa lebih mudah untuk menghafal ayat-ayat dalam Alquran.

Pria yang akrab disapa Emil tersebut mengatakan, awalnya ia belajar Bahasa Arab karena sedang mengguatkan relasi dan investasi dari Timur Tengah dan Afrika utara. Namun ternyata, Emil mendapatkan keuntungan lain dengan belajar Bahasa Arab. Selain jadi bisa berdialog langsung dengan orang Timur Tengah, ia pun menjadi lebih mudah saat menghapal Alquran.

Baca Juga

"Sejak les bahasa Arab, menghapal surat-surat Alquran lebih mudah," ujar Emil kepada wartawan, Rabu (13/3).

Emil sendiri, mengunggah sejumlah pidatonya berbahasa Arab di akun sosial media pribadinya. Terkait kunjungan kerja ke Souss Massa, Maroko, dan Setif, Aljazair, menurut Emil, dilakukan untuk menguatkan kerjasama di bidang pertanian, industri, dan investasi di segitiga Rebana. Dalam jangka pendek, adalah jualan komoditas kopi.

“Dengan simbol akan adanya kafe di kota-kota mereka dengan kopi Jawa Barat,” katanya.

Sementara di Kota Aljir, Aljazair, disepakati akan ada monumen Bung Karno di bundaran strategis kota tersebut. Menurutnya pihak pemerintah di sana sangat hormat pada Bung Karno dan Konfrensi Asia Afrika 1955. “Karena itu pendiri Aljazair datang ke Bandung saat itu, tersemangati Dasa Sila Bandung dan 7 tahun kemudian Aljazair merdeka dari Prancis,” ujarnya.

Rencananya patung tersebut jika dilihat dari atas akan ada bulan sabit sebagai lambang negara tersebut. “Patung Bung Karno dikelilingi lima pilar artinya lima sila Pancasila,” kata Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement