Rabu 13 Mar 2019 17:06 WIB

Khofifah Ajak Dubes Inggris Tingkatkan Kerja Sama Pendidikan

Khofifah ingin ada pelatihan bahasa Inggris.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (ketiga kiri) mendapatkan ucapan selamat dari tamu undangan didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (kedua kiri) dan isteri Arumi Bachsin (kiri) saat acara serah terima jabatan di Gedung DPRD Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Senin (18/2/2019).
Foto: Antara/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (ketiga kiri) mendapatkan ucapan selamat dari tamu undangan didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (kedua kiri) dan isteri Arumi Bachsin (kiri) saat acara serah terima jabatan di Gedung DPRD Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Senin (18/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Dubes Inggris Moazzam Malik meningkatkan kerja sama pendidikan vokasional dan madrasah aliyah di Jatim. Penguatan kerja sama pendidikan vokasional di SMK dirasanya penting karena postur pengangguran banyak berasal dari lulusan tersebut. 

Selain itu, penguatan kerja sama pendidikan madrasah aliyah juga dirasa penting dilakukan. "Ada hal-hal yang mungkin dilakukan secara strategis jangka pendek dan jangka panjang. Salah satunya kerja sama pendidikan vokasional dan madrasah aliyah. SMK dan MA yang ada di Jatim perlu penguatan kerja sama pendidikan vokasional," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (13/3).

Baca Juga

Khofifah berharap, penguatan kerja sama vokasi bisa dilakukan lebih banyak dan luas. Sebagai contoh, di Jatim, ada pendidikan vokasi secara khusus keahlian sparepart pesawat terbang, yang menurutnya bisa ditunjang Pemerintah Inggris yang punya kemampuan luar biasa di bidang aviasi. Apalagi, di Jatim ada perluasan runway di Jember, Banyuwangi, dan groundbreaking airport di Kediri.

"Ada SMK Penerbangan yang secara khusus mendapatkan pembekalan vokasi dalam menangani pesawat terbang. Transformasi kebutuhannya cukup tinggi," ujar dia 

Selain kerja sama pendidikan vokasional, Khofifah menginginkan adanya kerja sama pelatihan Bahasa Inggris pada sekolah perawat berbasis pondok pesantren. Menurutnya ini sejalan dengan program yang digagas Kedubes Inggris English for Indonesia. Diyakininya, sekolah perawat yang ada di lingkungan pesantren akan semakin meningkat skillnya, jika peningkatan kerja sama dengan Dubes Ingris bisa direalisasikan.

"Jika ada penguatan bahasa, maka secara bertahap bisa mengurangi unskill labour ke luar negeri, yang akan digantikan dengan skill labour. Dengan begitu tenaga kerja yang dikirim merupakan tenaga kerja formal yang punya skil," kata Khofifah.

Dubes Inggris Moazzam Malik mengatakan, Pemerintah Inggris telah melakukan kerja sama bidang pendidikan ke beberapa perguruan tinggi seperti ITS, dan UK Petra. Ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas SDM dan pendidikan. Pemerintah Inggris melalui Kedubes Inggris sangat berminat untuk bekerja sama dengan Pemprov Jatim dan mendukung program Gubernur Khofifah.

"Pemerintah Inggris akan mampu membantu khususnya di bidang pendidikan. Ada rencana membuat kerja sama untuk vocasional training, khususnya bidang kemaritiman, aviasi, dan keterampilan industri seperti welding," ujarnya.

Selain itu, pihaknya akan terus mengkampanyekan program English for Indonesia di Jatim melalui British Council. Karena Bahasa Inggris menjadi salah satu keperluan untuk meningkatkan daya saing Indonesia. Khususnya Jatim, akan ditawarkan materi-materi melalui situs web yang bisa diakses para guru dan murid.

"Kalau sekolah pemerintah atau pondok pesantren di Jatim. Insya Allah kami akan mengatur training of teachers untuk menyebarkan materi-materi tersebut," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement