Rabu 13 Mar 2019 16:32 WIB

Simulasi Pengamanan Pemilu Dipusatkan di Solo

Dalam simulasi ditunjukkan bagaimana situasi anarkisme hingga penjarahan.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Teguh Firmansyah
Simulasi Pengamanan Pemilu 2019. Tim Gegana Brimob Polresta Solo melakukan upaya pembebesan sandera pada Simulasi Pengamanan (Sispam) Kota dengan tema 'Menghadapi Kontijensi Konflik Sosial' di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (13/3/2019).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Simulasi Pengamanan Pemilu 2019. Tim Gegana Brimob Polresta Solo melakukan upaya pembebesan sandera pada Simulasi Pengamanan (Sispam) Kota dengan tema 'Menghadapi Kontijensi Konflik Sosial' di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (13/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Polresta Solo menggelar simulasi pengamanan kota (Sispamkota) Pemilu 2019 di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (13/3). Simulasi pengamanan Pemilu secara nasional dipusatkan di Solo melalui kegiatan tersebut.

Sispamkota tersebut dihadiri oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Asops Kapolri Brigjen Rudi Supriyadi, KPU, Bawaslu, serta petinggi partai politik di Solo dan sekitarnya.

Baca Juga

Simulasi dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dan selesai sekitar pukul 10.30 WIB. Simulasi dimulai dari kampanye, hari pengumutan suara, hingga saat penghitungan suara.

Dalam simulasi tersebut diperlihatkan kondisi dari semula tenang, kemudian ada unjuk rasa, anarkisme hingga penjarahan. Bahkan pada saat-saat terakhir diperlihatkan simukasi penjinakan bom.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, menjelaskan, latihan Sispamkota ini bertujuan untuk menghadapi kontigensi pemilu. Wilayah Solo menjadi salah satu wilayah yang ditunjuk oleh Mabes Polri untuk melaksanakan pelatihan Sispamkota.

Pelatihan-pelatihan itu juga dilaksanakan di seluruh Polda se-Indonesia dengan Kodam masing-masing dan seluruh Polres dengan Kodim masing-masing. Tetapi yang tingkat nasional diselenggarakan di wilayah Solo.

"Kota Solo ditunjuk Polri untuk pelatihan tingkat nasional. Polda-Polda yang berikutnya juga akan melaksanakan hal sama sampai di tingkat Polres. Saya apresiasi Bapak Kapolri atas ditunjuknya wilayah Solo ini," jelasnya.

Dalam sispamkota tersebut Kapolda melihat kesigapan aparat Polri, TNI dan Pemda yang bersinergi untuk mengamankan Kota Solo dan sekitarnya apabila terjadi konflik sosial pada Pemilu 2019.

"Kita semua berharap eskalasi yang diperagakan tidak sampai pada eskalasi merah, yang harus ditangani dengan tindakan tegas terukur," katanya menambahkan.

Meski demikian, dia menegaskan agar Polri, TNI dan Pemda tidak boleh underestimate terhadap berbagai kemungkinan. Sehingga eskalasi kuning hingga merah sudah disiapkan semua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement