REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mass Rapid Transit (MRT) meluncurkan aplikasi bernama MRT-J untuk mempermudah penumpang mendapatkan informasi seputar Moda Raya Terpadu. Direktur Utama PT MRT William Sabandar menjelaskan, di dalam aplikasi ini terdapat fitur-fitur mulai jadwal keberangkatan, peta integrasi antarmoda MRT sampai fitur yang disediakan untuk menampung keluhan pelanggan.
“Penumpang bisa menggunakan aplikasi ini untuk melihat jadwal keberangkatan kereta, interkoneksi antarmoda, minimarket, dan tempat makan. Selain itu, penumpang bisa menyampaikan keluhan seperti toilet yang tidak bersih, keretanya terlambat dan lain-lain pada call center yang tertera di aplikasi,” ujarnya pada wartawan di Jakarta, Selasa (12/3).
Ia menambahkan melalui aplikasi tersebut warga dapat memantau kemajuan pembangunan MRT dan sumber pendanaan proyek. “Di dalam aplikasi ini sudah lengkap informasinya, bahkan pendanaan proyek ini pun bisa diakses,” ujarnya.
Pada hari pertama uji coba, aplikasi ini sudah bisa diunduh oleh masyarakat. Namun, untuk sementara hanya bisa diunduh dengan ponsel berbasis Ios. Sedangkan ponsel berbasis Android segera diusahakan untuk bisa mengunduh.
MRT beroperasi mulai pukul 08.00-16.00 WIB dengan total 98 perjalanan dalam sehari dengan jarak keberangkatan antarkereta 10 menit. Selain itu, pada masa uji coba PT MRT akan membuka seluruh stasiun dari Bundaran HI sampai Lebak Bulus. Terdapat 13 stasiun MRT sepanjang 16 kilometer. Sepanjang 10 kilometer jalur layang dan enam kilometer jalur bawah tanah.
Sebelumnya, PT MRT akan menerapkan sistem kuota pada masa percobaan MRT fase pertama ini. Hari pertama kuota penumpang yang disediakan sebanyak 4.000 orang. Kuota ini akan berangsur-angsur ditingkatkan. William mengatakan penerapan sistem kuota ini untuk mempermudah proses evaluasi MRT selama peroses uji coba.