Selasa 12 Mar 2019 19:34 WIB

JK Akui Serangan Hoaks Pengaruhi Elektabilitas Jokowi-Maruf

JK mengatakan sudah semestinya TKN mengklarifikasi serangan hoaks.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (12/3).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengakui serangan hoaks bisa menurunkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di pilpres. Karena itu, sudah semestinya tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf mengklarifikasi serangan hoaks.

"Hoaks itu memang bisa memperlambat atau menurunkan. Tapi harus dibalas juga, harus diklarifikasi," ujar JK saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (12/3).

Kendati demikian, ia menilai elektabilitas Jokowi-Ma'ruf justru menunjukkan tren kenaikan. "Tapi, yang jelas, dari hari ke hari angka elektabilitas Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin itu naik," ujar JK.

Sebelumnya, calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat memerangi hoaks. Jokowi mengakui elektabilitasnya turun akibat serangan hoaks. Diketahui, beberapa waktu lalu muncul serangan hoaks pada paslon 01 di Karawang.

"Di banyak daerah turun elektabilitas karena hoaks. Kita harus respons cepat. Enggak cuma di medsos, tapi door-to-door. Jangan sampai enggak direspons, ini harus dilawan. Sekali lagi, ini harus dilawan," kata Jokowi saat mengisi pidato dalam Festival Indonesia Satu di Gedung Istora Senayan pada Ahad, (10/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement