Selasa 12 Mar 2019 10:27 WIB

Khofifah Ajak IWAPI Blusukan ke Desa Dampingi BUMDes

IWAPI diharapkan berkenan blusukan ke desa-desa dan melakukan pendampingan BUMDes

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beraktivitas di ruang kerjanya di kompleks Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/2/2019).
Foto: Antara/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beraktivitas di ruang kerjanya di kompleks Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) bersinergi dalam menurunkan angka kemiskinan terutama di pedesaan. Cara yang bisa dilakukan menurutnya dengan blusukan ke desa-desa, dan melakukan pendampingan terhadap Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Angka kemiskinan di pedesaan kita paling tinggi di Pulau Jawa yakni 15,1 persen. Saya merekomendasikan IWAPI berkenan blusukan ke desa-desa dan melakukan pendampingan BUMDes," kata Khofifah saat menghadiri Peringatan HUT IWAPI ke-44 yang diselenggarakan DPD IWAPI Jatim di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Senin (11/3).

Baca Juga

Menurut Khofifah, IWAPI sangat bisa mengajak kepala keluarga perempuan yang kurang mampu, terutama di pedesaan, untuk ikut program pemberdayaan ekonomi. Mereka bisa diberikan pelatihan atau pendampingan dalam bidang kewirausahaan.

"Kalau perempuan dengan perempuan kan tahu habitnya, tahu kemungkinan feeling-nya, tahu di saat-saat mana proses pelatihan skill wirausaha ini bisa dilakukan terutama bagi kepala keluarga kurang mampu," kata Khofifah.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menjelaskan, program penurunan angka kemiskinan ini salah satunya bisa dilakukan melalui hal mendasar, yakni melalui pendidikan. Ia berharap, IWAPI ikut menyisir masyarakat di pedesaan terutama yang belum mengikuti program Kejar Paket, baik A, B maupun C.

"Hal ini penting mengingat sebagian besar pekerja di desa tidak terlatih (unskilled). Sebanyak 49 persen lulus SD atau tidak lulus SD, dan 18 persen lulus SMP atau tidak lulus," ujar Khofifah.

Ketua Umum DPP IWAPI Jatim, Anita Dyah Prihapsari mengingatkan, di tengah era globalisasi dan revolusi industri, para pengusaha wanita harus terus berinovasi dan berdaya saing. Dia juga mengingatkan pengusaha wanita untuk segera membuka toko online lewat market place.

"Apalagi sekarang semua semua serba online mulai dari sistem keuangan secara teknologi atau fintech serta pemasaran secara online. Untuk itu, IWAPI terus memotivasi perempuan Indonesia untuk berwirausaha dan menjadi pengusaha," ujar Nita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement