Selasa 12 Mar 2019 08:29 WIB

Mendikbud Tekankan Perlunya Pengajaran Mitigasi Bencana

Pengajaran ini sebagai langkah preventif jangka panjang untuk penanganan bencana

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Pelatihan mitigasi bencana yang dilakukan ACR dan MRI DIY di SMAN 1 Piyungan Bantul, Jumat (15/2).
Foto: Doc: ACT
Pelatihan mitigasi bencana yang dilakukan ACR dan MRI DIY di SMAN 1 Piyungan Bantul, Jumat (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menekankan perlunya pengajaran mitigasi bencana di tingkat kabupaten. Pengajaran ini sebagai langkah preventif jangka panjang untuk penanganan bencana di masing-masing daerah.

Hal itu diungkapkan Muhadjir di sela-sela tinjauan daerah terdampak banjir di Kecamatan Balurejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. "Pengajaran ini saya anjurkan untuk memasukkan kurikulum pengajaran mitigasi penangananan banjir," jelas Mendikbud, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (12/3).

Baca Juga

Pengajaran mitigasi bencana merupakan bagian dari pendidikan karakter di sekolah-sekolah di Indonesia. Pelaksanaannya bekerjasama dengan kementerian terkait untuk mengajar kebencanaan dengan integratif di luar kurikulum jam sekolah.

"Di sekolah itu ada delapan jam, ada sisa waktu selain intrakurikuler, ada sisa waktu sebetulnya untuk mitigasi, itu bisa diterapkan di sekolah. mereka bisa diberikan materi di luar kelas yang sifatnya menggembirakan tidak menjemukan," ujar Muhadjir.

Untuk gurunya, lanjut dia, terdapat pengajar dari Kementerian Sosial yang bisa mengajar penanganan bencana. Pendidikan mitigasi ini dapat dilaksanakan di luar mata pelajaran. Pendidikan ini berlangsung di semua jenjang bahkan hingga ke perguruan tinggi.

Materi pengajaran pendidikan mitigasi menyesuaikan dengan potensi bencana dari wilayah bersangkutan. Sehingga, para peserta didik mendapatkan bekal kebencanaan menyesuaikan dengan potensi bencana di wilayah masing-masing.

"Ini akan terus kita galakan di tingkat nasional, dan ini masing-masing sekolah akan diberi materi mengenai kebencanaan terutama yang memang dialami atau berpotensi dialami di tempat itu. Kalau ada wilayah potensial banjir ya diajari mitigasi bencana banjir, kalau di wilayah gempa ya akan diajari mitigasi bencana gempa, menyelamatkan diri dan melindungi diri dari gempa, erupsi gunung berapi akan diajari untuk mitigasinya. nanti akan diajari secara spesifik menurut bencana yang berpeluang," kata dia lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement