REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) Senin (11/3) siang bertemu dengan para finalis Puteri Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (11/3). Dalam pertemuan ini, Ketua Dewan Pembina Yayasan Putri Indonesia, Putri Kus Wisnu Wardani meminta Presiden untuk memberikan pembekalan kepada para finalis Putri Indonesia 2019.
Putri menyampaikan, para finalis juga telah mendapatkan pembekalan dari para pakar selama masa karantina. Pembekalan yang diberikan di antaranya yakni terkait pengetahuan anti-korupsi, anti-narkoba, anti-hoaks, dan juga pembekalan terkait politik.
"Pembekalan anti-korupsi dari KPK. Anak-anak ini juga mengetahui sesuai cita-cita pak Presiden memberantas korupsi di negara kita, maka anak-anak muda ini juga harus menjadi motor gerakan antikorupsi," ujarnya kepada Presiden.
Selain pembekalan anti-korupsi, mereka juga mendapatkan pengetahuan anti-narkoba dari Badan Narkotika Nasional (BNN) serta pembekalan anti-hoaks dari Direktur Cyber Crime Kepolisian RI. Menurutnya, pembekalan anti-hoaks ini diperlukan agar para finalis mendapatkan pengetahuan bagaimana memilah berita yang benar dan positif.
"Untuk membekali anak-anak ini dengan pengetahuan bahwa saat ini sedang marak sekali penyebaran hoaks yang tidak terkendali. Bagaimana cara mereka mengetahui dan mengendalikan itu," jelas dia.
Putri juga berharap pengetahuan yang didapatkan oleh para finalis Puteri Indonesia tersebut dapat disosialisasikan kembali ke daerah mereka masing-masing. Selain itu, mereka juga mendapatkan pembekalan politik agar menggunakan hak pilihnya dalam pemilu tahun ini.
"Karena anak-anak ini adalah generasi milenial, mereka kita tanamkan pengetahuan bahwa jangan sampai mereka ini golput. Mereka harus menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara," ucapnya.
Dalam pertemuan ini, turut hadir Miss Universe 2018 asal Filipina, Catriona Elisa Magnayon Gray. Presiden dan para finalis Putri Indonesia yang berjumlah 44 orang itu juga sempat melakukan sesi foto bersama di Istana Bogor. Selain itu tampak hadir pula pimpinan Yayasan Puteri Indonesia Mooryati Soedibyo dan juga Sekretaris Negara Pratikno.
Ikuti Whatsapp Channel Republika