Ahad 10 Mar 2019 21:48 WIB

Ini Tanggapan Jokowi Soal KRL Anjlok

Diharapkan operasional KRL Sabtu (11/3) dapat kembali berjalan dengan normal.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Jokowi Naik KRL. Presiden Jokowi pulang ke Istana Bogor menggunakan KRL (ilustrasi)
Foto: Foto: Menteri Sosial Agus Gumiwang
Jokowi Naik KRL. Presiden Jokowi pulang ke Istana Bogor menggunakan KRL (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo ikut menanggapi peristiwa anjloknya rangkaian kereta rel listrik (KRL) rute Jatinegara-Bogor yang anjlok hari ini (10/3). Ia menyerahkan sepenuhnya urusan perbaikan pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Saat ditanyai wartawan, Jokowi enggan menjawab secara jelas. Ia hanya menjawab singkat lalu pergi meninggalkan wartawan. "Itu urusan teknis, serahkan saja ke Menhub," katanya singkat usai menghadiri acara di Senayan, Ahad (10/3) hari ini.

Baca Juga

Diketahui, Pemerintah bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) dan PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) tengah melakukan evakuasi rangkaian KRL itu. Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan hal tersebut untuk mengupayakan operasional berjalan normal.

Zulfikri menjelaskan setelah evakuasi kereta nomor satu hingga lima dari rangkaian KRL sudah selesai dilakukan. Untuk selanjutnya, proses evakuasi tiga kereta nomor enam sampai delapan akan dilakukan dengan menggunakan peralatan berat yaitu kereta penolong dan crane.

Dengan begitu, diharapkan operasional KRL besok (11/3) dapat kembali berjalan dengan normal. Saat ini, kata Zulfikri, proses pengangkutan kereta anjlok oleh crane tersebut sedang dalam persiapan pengangkutan untuk kemudian dibawa ke Stasiun Cilebut.

Zulfikri menjelaskan, proses evakuasi tersebutdiperkirakan membutuhkan waktu lima hingga enam jam. Dia menambahkan dengan mempertimbangkan kondisi kerusakan yang ditimbulkan akibat anjlokan KRL tersebut, pengoperasian KRL lintas Jakarta-Bogor hanya sampai Stasiun Cilebut.

Untuk itu, dia meminta maaf kepada pengguna jasa KRL atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Dia meminta pengertian untuk sementara waktu, apabila KRL beroperasi tidak sampai ke Stasiun Bogor sehingga masyarakat dapat melanjutkan perjalanannya dengan menggunakan angkutan umum lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement