Ahad 10 Mar 2019 21:32 WIB

Nasaruddin Umar Sebut Kondisi Jelang Pemilu Agak Riskan

Jelang Pemilu banyak caleg mulai melakukan kampanye di berbagai tempat.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Andi Nur Aminah
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar
Foto: Republika/ Wihdan
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengimbau kepada pengurus masjid agar tidak menerima bantuan dari calon legislatif (caleg) yang ingin memenangkan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Seperti diketahui, jelang Pemilu banyak caleg mulai melakukan kampanye di berbagai tempat.

Menanggapi hal itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menilai imbauan tersebut perlu dipahami dulu. "Saya kira perlu memahami konteksnya," ujarnya kepada Republika.co.id, Ahad, (10/3).

Baca Juga

Ia mengakui, kondisi jelang Pemilu memang agak riskan. Terutama selama satu bulan terakhir ini. "Tetapi kalau sudah selesai Pemilunya, akan aman," kata Nasaruddin.

Sebagai informasi, Pemilu rencananya dilakukan serentak pada 17 April mendatang. Sebelumnya, Jusuf Kalla memberikan arahan kepada pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) agar masjid diposisikan netral dari politik praktis. "Kita meyakini dan menyerukan semuanya pengurus masjid tidak memfasilitasi upaya untuk menjadikan masjid sebagai tempat kampanye," kata JK.

Hanya saja, JK melanjutkan, jika masjid hanya dijadikan sebagai tempat untuk membicarakan hak-hak masyarakat dalam berpolitik tentu boleh saja. Menurut dia, yang tidak boleh adalah mengajak masyarakat untuk mendukung pasangan calon tertentu.

"Kalau bicara ekonomi, hak masyarakat dalam berpolitik, tentu bisa saja. Hanya saja tidak dalam mengampanyekan seseorang atau sekelompok dalam masjid itu," tegas JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement