REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Petugas Kepolisian Polresta Bogor Kota, Jawa Barat mengatakan terdapat enam korban akibat kecelakaan KRL yang anjlok di Kebon Pedes, Bogor, Ahad (10/3). Rinciannya satu korban (penumpang) luka berat dan lima lainnya luka ringan.
Menurut Kepala Sub Humas Polresta Bogor Kota, AKP Sifie menyebutkan dalam kecelakaan tersebut diketahui terdapat enam korban luka. "Dan itu antaranya satu penumpang yang dinyatakan luka berat, enam lainnya luka ringan. Saat ini korban dibawa ke Rumah Sakit Salak, Kota Bogor. Itu mengacu pada saat dilakukan evakuasi di tempat kejadian perkara (TKP)," katanya.
Dalam kejadian tersebut polisi terus berkoordinasi dengan PT KAI. Kementerian Perhubungan juga direncanakan akan menindaklanjuti kecelakaan tersebut.
KRL menuju Stasiun Bogor mengalami anjlok di pelintasan Kebon Pedes, Kota Bogor. Hingga saat ini belum diketahui penyebab anjloknya KRL tersebut dan tertimpa tiang listrik aliran atas. "Itu terjadi pukul 10.00 WIB yang menimpa tiga gerbong pada bagian depan KRL," katanya.
Sementara itu, Humas PT KCI, Eva Khaerunisa belum mengetahui penyebab anjloknya KRL di pelintasan Kebon Pedes, Kota Bogor, Jawa Barat. Namun pada saat ini petugas kepolisian yang diperbantukan oleh PT KAI Daop 1 dan PT KCI telah berada di lokasi untuk melakukan evakuasi penumpang dan KRL.
Pihak PT KCJ memastikan kecelakaan tersebut tidak akan mengganggu perjalanan KRL Commuter Line kecuali relasi Bogor-Kota atau Bogor-Jatinegara maupun sebaliknya. Untuk menyiasati agar perjalanan KRL Commuter Line tak terganggu, PT KCJ kemungkinan akan terapkan sistem potong relasi.
"Itu nantinya akan memaksimalkan dengan potong relasi. Kereta yang seharusnya berakhir di Stasiun Bogor berhenti di Stasiun Cilebut atau Stasiun Bojonggede," kata Eva kembali.