Sabtu 09 Mar 2019 14:26 WIB

KPU Terus Sisir Data WNA yang Masuk DPT

KPU akan terus melakukan penyisiran data WNA yang masih masuk ke dalam DPT.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Esthi Maharani
Karikatur DPT 2019
Foto: republika
Karikatur DPT 2019

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Ashari, menyebutkan, hingga saat ini sudah ada 174 data warga negara asing (WNA) yang dicoret dari daftar pemilih tetap (DPT). Ia juga mengatakan, KPU akan terus melakukan penyisiran data WNA yang masih masuk ke dalam DPT.

"Yang sudah diketahui WNA sudah dikeluarkan dari DPT ada 174 (data WNA yang sudah dicoret dari DPT)," ujar Hasyim usai diskusi yang dilakukan di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3).

Hasyim menerangkan, saat ini KPU terus melakukan penyisiran. Menurutnya, yang masuk ke dalam DPT adalah warga negara Indonesia (WNI) yang memenuhi syarat sebagai pemilih. Jadi, ketika ditemukan data yang bukan WNI, KPU harus mencoret nama-nama itu dari DPT.

"Semua disisir di dua level. Pertama data on desk. Artinya data di file itu. Kedua itu verifikasi lapangan. Nama ini, alamat ini, dicek di lapangan. Orangnya ada apa tidak. Kemudian yang bersangkutan WNI apa bukan," jelasnya.

Di samping itu, KPU dan Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sepakat membentuk tim bersama untuk menuntaskan persoalan temuan data WNA masuk ke dalam DPT Pemilu 2019. Tim bersama tersebut terdiri dari perwakilan KPU, Kemendagri dan Bawaslu.

Komisioner KPU, Viryan, mengatakan temuan data sebanyak 103 WNA di dalam DPT sudah ditindaklanjuti oleh KPU. Setelah diteliti kembali, hanya ada 101 WNA dalam DPT itu.

"Ratusan data tersebut telah dicoret atau dihapus dari DPT Pemilu 2019," ungkap Viryan.

Kemudian, KPU juga melakukan pencermatan terhadap laporan temuan data WNA dari penyelenggara pemilu di daerah. Dari daerah ditemukan 73 WNA yang masuk DPT.

Menurut Viryan, 73 orang WNA ini pun sudah dihapus oleh KPU. Sehingga secara total ada 174 orang WNA yang telah dihapus dari DPT Pemilu 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement