Sabtu 09 Mar 2019 12:09 WIB

Lagi, Mahasiswa Unpad Ditemukan Gantung Diri

Mahasiswa Program Studi Ilmu Peternakan itu dikenal berprestasi.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Friska Yolanda
Gantung diri (ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Gantung diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mahasiswa Program Studi Ilmu Peternakan, Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Padjadjatan, AH (22 tahun) ditemukan meninggal dunia pada Jumat (8/3) pukul 15.30 WIB. AH ditemukan gantung diri di sebuah rumah kontrakan di Dusun Mekar Asih RT 04/RW 13, Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. 

Kepala Kantor Komunikasi Publik (KKP) Unpad, Syauqy Lukman mengakui AH merupakan mahasiswa Unpad. Syauqi mengatakan dirinya pertama kali mendapatkan informasi mengenai kejadian ini atas informasi dari salah satu tenaga kependidikan Fakultas Matematika dan IPA Unpad, Agus Purwanto, yang berdomisili dekat tempat kejadian. Berdasarkan infomasi yang didapat dari fakultas, almarhum adalah mahasiswa angkatan 

2016 yang sedang menjalani perkuliahan semester enam. Almarhum bahkan tercatat memiliki catatan akademik yang bagus dengan IPK sangat baik (3,88) dan jumlah SKS lulus sebanyak 107. 

"Berdasarkan data akademik yang diperoleh dari Direktorat Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, almarhum memiliki rekam jejak akademik yang sangat baik, termasuk dalam kriteria unggul," kata Syauqi dalam siaran persnya, Jumat (8/3) malam.

Ia mengatakan dari sisi akademik perkuliahan tidak tercatat ada hambatan. Perihal masalah pribadi yang dialami almarhum, Unpad belum mendapatkan informasi lengkap dari berbagai pihak terkait.

Ia pun meminta semua pihak tidak menduga-duga terkait dengan hal yang melatarbelakangi korban gantung diri. Menurutnya pihaknya juga masih menunggu penyelidikan dari kepolisian.

"Kami mengimbau agar berbagai pihak tidak menyampaikan dugaan serta opini pribadi terkait meninggalnya AH sebelum ada informasi lengkap dari kepolisian secara resmi," ujarnya.

Ia mewakili seluruh pimpinan dan civitas akademika Unpad menyampaikan ungkapan duka cita yang sedalam-dalamnya atas kejadian tersebut. Ia menyampaikan kepada mahasiswa Unpad agar lebih terbuka atas permasalahannya. Pihak kampus siap membantu masalah yang dihadapi mahasiswanya.

"Unpad kembali mengimbau kepada para mahasiswa untuk lebih terbuka terkait permasalahannya sehari-hari. Bila ada kendala terkait perkuliahan, juga masalah-masalah pribadi lainnya, mahasiswa dapat melakukan konseling dengan dosen wali, wakil dekan, manajer akademik dan kemahasiswaan atau Kepala Program Studi," tuturnya.

Ia menyebutkan Unpad membuka layanan bimbingan dan konseling yang dipusatkan pada TPBK Fakultas Psikologi yang memang memiliki kompetensi di bidang tersebut. TPBK (Tim Pelayanan dan Bimbingan Konseling) adalah unit layanan yang dimiliki oleh Fakultas Psikologi Unpad, diperuntukkan gratis bagi mahasiswa Unpad yang membutuhkan bantuan psikologis. Layanan yang tersedia di TPBK meliputi bimbingan karir, kesulitan belajar, penyesuaian diri, masalah akademik, pertemanan, interaksi sosial dan permasalahan psikologis lainnya.

Sebelum AH, dua mahasiswa Unpad juga ditemukan meninggal dunia pada Desember lalu. Robby W Purba, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Keluatan (FPIK) Unpad ditemukan meninggal dunia di kamar kontrakannya di Gang Dahlia I Dusun Sayang Kecamatan Jatinangor Sumedang pada Senin, 24 Desember 2018. Menurut informasi yang didapat dari teman-teman mahasiswa dan kakak kandungnya, almarhum Robby memiliki pribadi yang tertutup. Walau demikian Robby tidak memiliki masalah di kampus, baik dalam bidang administrasi maupun akademik.

Pada 18 Desember sebelumnya juga mahasiswa Prodi Ilmu Sejarah angkatan 2012, Mohamad Bachtiar, ditemukan meninggal. Sama seperti Robby, almarhum tidak memiliki masalah dalam hal akademik dan sedang mengerjakan tugas akhir (skripsi) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) hampir 3. Hubungan almarhum dengan rekan-rekan mahasiswa dan dosen juga baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement