REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gojek terus berupaya membantu para mitra driver memiliki pendapatan berkesinambungan demi meningkatkan taraf hidup mereka, di antaranya melalui program Gojek Swadaya. Pernyataan ini menjadi respons Gojek atas aksi ratusan driver di Yogyakarta, pada Jumat (8/3).
"Gojek Swadaya adalah program pemberian akses manfaat tambahan khusus untuk mitra driver, di antaranya pengelolaan keuangan," kata VP Corporate Affairs Gojek Michael Say di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, Gojek Swadaya memiliki tiga pilar utama, yakni Pilar Ringankan, Pilar Lindungi, dan Pilar Rencanakan. Pilar Ringankan berisi program-program yang dapat meringankan pengeluaran dan biaya operasional sehari-hari mitra driver.
Pilar Lindungi adalah program yang dapat memberikan proteksi diri dan finansial para mitra. Dan Pilar Rencanakan berisi program perencanaan keuangan jangka panjang bagi mitra dan keluarga.
"Kami memahami bahwa mitra memegang peranan penting dalam perkembangan ekosistem Gojek. Kami berterima kasih atas dedikasi yang diberikan para mitra kami dalam memberikan pelayanan terbaik," katanya.
Untuk itu, kata dia, Gojek terus berinovasi dalam memudahkan mitra bekerja dan meningkatkan kesejahteraannya melalui program Gojek Swadaya termasuk di Yogyakarta. "Di Yogyakarta, mitra driver bisa memiliki akses pada layanan jasa keuangan seperti tabungan masa depan, asuransi, dan cicilan terjangkau," katanya.
Selain itu, mitra driver juga disediakan akses terhadap tabungan haji, cicilan KPR, tabungan umrah, serta layanan jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan. "Program tersebut mendapatkan antusiasme yang cukup tinggi dari mitra driver di Yogyakarta," katanya.
Ia mengemukakan, hingga Februari 2019, sudah lebih dari 6.000 mitra driver yang mengikuti asuransi baik PasarPolis maupun Allianz. Selain itu ada lebih dari 550 mitra driver yang mengikuti program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan dan lebih dari 200 mitra yang mengikuti program tabungan berjangka baik haji maupun umrah.
Menurut dia, saat ini secara nasional sudah ada lebih dari satu juta mitra dan keluarga yang telah menerima manfaat program Gojek Swadaya. "Gojek Swadaya memiliki berbagai program tepat sasaran yang dapat menjembatani para mitra driver untuk mengakses ragam layanan yang berdampak positif agar mereka bisa semakin meningkatkan taraf hidupnya," kata Michael.
Sebelumnya, Paguyuban Gojek Driver Yogyakarta (Pagodja) menyampaikan tuntutan pengembalian insentif. Penyampaian tuntutan dilakukan bersama-sama melalui aksi yang diikuti kurang lebih 1.500 pengendara gojek roda dua, Jumat (8/3).
"Kami menyampaikan tuntutan ke PT Gojek Indonesia cabang Yogyakarta. Isinya menolak penghapusan subsidi (insentif). Saat ini, kami pengendara gojek roda dua hanya mendapatkan Rp 4 ribu dalam satu kali perjalanan," kata ketua Pagodja, Hendriyanto.
Hendriyanto menambahkan, aksi tersebut berjalan sekitar empat jam, dimulai pukul 08.00 sampai mendekati sholat Jumat, pukul 12.00 siang. Aksi bertempat di Kantor PT Gojek Indonesia cabang Yogyakarta, Jalan Imogiri Timur, Umbuljarjo, Yogyakarta.
Selain menyambangi PT Gojek Indonesia, Pagodja juga menyambangi kantor Dinas Perhubungan Yogyakarta. Hendriyanto mengatakan, Pagodja menuntut dasar hukum bagi transportasi daring khususnya roda dua. Selain itu, Pagodja juga meminta adanya campur tangan pemerintah dalam menentukan tarif dasar transportasi daring.
Insentif tersebut sebenarnya merupakan subsidi yang diberikan oleh PT Gojek Indonesia kepada para pengendara. Sebelumnya, dalam satu perjalanan, pengemudi Gojek bisa mendapatkan Rp 8 ribu. Uang tersebut berasal dari pemesan aplikasi sebesar Rp 4 ribu, ditambah subsidi dari PT Gojek Indonesia sebesar Rp 4 ribu.