Jumat 08 Mar 2019 22:30 WIB

Panglima TNI Dukung Pembentukan Standby Force

Isu bencana alam merupakan tantangan global.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjawab pertanyaan saat sesi wawancara khusus dengan LKBN Antara di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (8/3/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjawab pertanyaan saat sesi wawancara khusus dengan LKBN Antara di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (8/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Marsekal Hadi Tjahjanto, menyatakan, Indonesia mendukung pembentukan standby force oleh setiap negara di ASEAN. Standby force dibentuk untuk penanganan bencana alam.

"Merujuk kepada kesepakatan pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN mengenai pembentukkan standby force guna penanganan bencana alam, maka sebagai bagian dari masyarakat ASEAN, Indonesia mendukung pembentukan standby force oleh setiap negara anggota ASEAN," ujar Hadi dalam keterangan pers yang Republika.co.id terima, Jumat (8/3).

Baca Juga

Menurut Hadi, jika diperlukan standby force dapat dikerahkan apabila terjadi bencana besar di negara anggota ASEAN. Satuan-satuan standby force tersebut dapat secara bersama melaksanakan penanggulangan bencana serta bantuan kemanusiaan di negara manapun.

Hal tersebut Hadi katakan pada Forum ke-16 ASEAN Chiefs of Defense Forces Meeting (ACDFM) tahun 2019, di Royal Cliff Hotel, Pattaya, Thailand, Kamis (7/3). Pada kegiatan dalam yang memiliki tema "Sustainable Security" itu Panglima TNI menyampaikan, TNI menitikberatkan kepada penanganan penanggulangan bencana alam.

"Karena isu bencana alam merupakan tantangan global yang tentunya memperoleh perhatian khusus oleh para pemimpin negara-negara di ASEAN," jelasnya.

Menurut Hadi, Asia Tenggara merupakan suatu kawasan rawan bencana. Hal itu disebabkan oleh kondisi geografis dan geologi serta perubahan iklim dunia yang mempengaruhi iklim setiap negara.

“Bencana alam telah mengakibatkan kerugian yang berdampak terhadap peningkatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi negara," kata dia.

Hadi Tjahjanto juga mengatakan, penanganan bencana alam telah menjadi topik penting dan dapat dijadikan momentum untuk upaya pembangunan masyarakat ASEAN yang saling peduli serta berbagi. Topik yang diangkat dalam isu bencana alam itu terkait dengan upaya kesiap-siagaan, tanggap darurat, sampai pemulihan bencana.

"Kerja sama tersebut diperlukan guna meningkatkan kedamaian, stabilitas, kemajuan regional serta untuk saling memupuk persaudaraan dan solidaritas terutama di saat salah satu anggotanya tertimpa bencana," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement