Jumat 08 Mar 2019 12:03 WIB

Pemkot Lampung Kembangkan Wisata Keluarga

Pertumbuhan pariwisata di Kota Metro, Lampung, saat ini cukup signifikan.

Pawang gajah memberi minum gajahnya usai di lepas liarkan di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, Rabu (2/12). Taman Nasional Way Kambas merupakan tempat wisata yang menarik karena menawarkan kegiatan wisata khusus.
Foto: Antara
Pawang gajah memberi minum gajahnya usai di lepas liarkan di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, Rabu (2/12). Taman Nasional Way Kambas merupakan tempat wisata yang menarik karena menawarkan kegiatan wisata khusus.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Metro di Provinsi Lampung mengembangkan lima tempat sebagai destinasi wisata keluarga. Yakni Bumi Perkemahan Sumbersari Bantul, Dam Raman (Pulau Pramuka), Taman KH Dewantara, Samber Park, dan Taman Merdeka.

"Saat ini kami akan membangun jalan akses masuk ke Dam Raman ini dan juga lahan parkirnya. Kalau bisa akses jalan masuk itu dilebarkan supaya nanti memudahkan lalu lintas masuk ke sana," kata Wali Kota Metro Achmad Pairin, di Metro, Jumat (8/3).

Sedangkan untuk wisata unggulan di kota berjuluk "Bumi Sai Wawai" ini, ada dua, yakni Bendung Raman dan Bumi Perkemahan Sumbersari Bantul. Di Bendung Raman yang terletak di Kelurahan Purwoasri, Kecamatan Metro Utara sudah memiliki beberapa fasilitas, seperti dermaga, kapal, dan juga pembersihan aliran sungai dari eceng gondok.

Menurut Pairin, akses masuk ke Pulau Pramuka di Bendung Raman yaitu Jalan Sriti akan segera dilebarkan. Rencananya, jalan tersebut akan dilebarkan dua meter kanan dan kiri. Selain itu, untuk lahan parkir disediakan lahan seluas 25 x 70 meter.

"Pemerintah sendiri membangun Pulau Pramuka sebagai destinasi wisata, bukan hanya untuk mencari Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi juga untuk menaikkan perekonomian warga sekitar. Dengan ramai pengunjung ke pulau tersebut warga sekitar bisa berjualan dan menambah penghasilan," katanya pula.

Pairin menjelaskan, untuk Bumi Perkemahan Sumbersari Bantul, pembangunan difokuskan pada penyelesaian wahana flying fox. Wahana dengan dua lintasan sepanjang 300 meter dan 700 meter tersebut masih dalam tahap penyelesaian.

Flying fox tersebut dibangun dengan dua tahap. Tahap pertama dimulai pada tahun 2018 lalu, yaitu pemasangan tiang pancang dan juga lintasan sepanjang 300 meter. Sedangkan tahun 2019 ini, pembangunan difokuskan pada penyelesaian lintasan sepanjang 700 meter dan finalisasi pembangunannya.

Nantinya, ketika bermain wahana itu, pengunjung akan disuguhkan pemandangan sawah bertingkat di kawasan tersebut. Flying fox itu juga akan ditunjang dengan adanya wahana bermain ATV (all terrain vehicle) di Bumi Perkemahan itu.

Kepala Dinas Kepemudaan Olah raga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Metro Yerri Ehwan menjelaskan bahwa Disporapar sudah memiliki delapan unit ATV dan sudah membuat dua lintasan sepanjang 1.100 meter untuk dewasa dan 400 meter untuk anak-anak.

Ia menjelaskan, pertumbuhan pariwisata di Kota Metro saat ini cukup signifikan, dibuktikan dengan keramaian beberapa destinasi wisata yang dikembangkan pemerintah untuk dikunjungi masyarakat baik untuk rekreasi maupun untuk swafoto.

"Kalau jumlah rincinya kami belum tahu. Yang jelas beberapa tempat wisata yang sudah dibangun ramai dikunjungi wisatawan. Utamanya Jembatan Gantung Purwoasri dan Bumi Perkemahan Sumbersari Bantul," kata dia menjelaskan.

Yerri menambahkan, pihaknya masih belum menetapkan besaran tarif untuk wahana flying fox maupun ATV. Pasalnya, saat ini besaran tarif tersebut masih menunggu Peraturan Daerah (Perda) Kota Metro tentang Retribusi Jasa Usaha.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement